Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Work From Bali, Kadispar: Pemerintah Memang Harus Hadir

Kompas.com - 25/05/2021, 14:21 WIB
Ach Fawaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tengah mencanangkan program work from Bali (WFB) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kemenko Marves bersama tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasinya akan berkerja dari Bali untuk menyelamatkan ekonomi yang lesu dihantam pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, kebijakan WFB yang akan dilakukan oleh Kemenko Marves dan tujuh kementerian/lembaga di bawahnya adalah wujud keberpihakan.

Sebab, selama pandemi, Bali menjadi daerah yang paling berdampak secara ekonomi.

Baca juga: Preman Terminal Keroyok Anggota TNI AL, Korban Diteriaki Maling Saat Ambil Baju untuk Ibadah

"Ini wujud keberpihakan dan pemerintah memang harus hadir. Jadi, memang ada kalanya situasi tertentu pemerintah harus hadir," kata Astawa, saat dihubungi, Selasa (25/5/2021).

Astawa menuturkan, kehadiran negara di tengah situasi sulit yang dialami Bali harusnya tak dipersoalkan oleh banyak pihak.

Sebab, selama ini, Bali sudah banyak berkontribusi secara nasional yakni sebagai salah satu daerah penyumbang devisa terbesar di sektor pariwisata.

"Kalau situasi sebelum pandemi Covid-19, wisatawan ke Bali itu ada 6,3 juta dan secara nasional 16 juta. Jadi, hampir 40 persen kami memberikan dukungan jumlah kepada wisatawan," kata dia.

Dari jumlah itu, Astawa merinci Bali secara rata-rata menyumbang devisa sebesar Rp 116 triliun dalam satu tahun.

"Kalau di nasional kan Rp 280 triliun per tahun, kami menyumbang 40 persen dari itu," tutur dia.

Kebijakan WFB, lanjut Astawa, juga akan memberikan efek domino terhadap perekonomian Bali.

Selain akan memberikan dampak positif pada tingkat hunian hotel, sektor lain seperti UMKM akan terbantu dengan kebijakan WFB.

"Kerajinan-kerajinan yang bisa jadi suvenir itu pasti akan berdampak. Jadi, itu yang perlu dipahami bersama," tutur dia.

Baca juga: Terlilit Banyak Utang, Penyebab Mia Bandar Arisan Tak Mampu Kembalikan Uang Ratusan Peserta

Ia mengakui, dampak yang akan dirasakan dari WFB itu tak bisa dibandingkan dengan kondisi pariwisata dalam situasi normal.

Namun, sebagai bentuk keberpihakan, kebijakan yang apapun yang bisa membantu Bali di tengah situasi sulit akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Terlebih, saat ini, Bali juga tengah mempersiakan diri untuk membuka pariwisata internasional.

"Ini penting untuk menjaga atau untuk uji coba bagaimana penerapan prokes sesuai dengan standar yang secara ketat itu sebelum nanti wisatawan mancanegara itu menjadi kenyataan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com