Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gonjang-ganjing Nasib Ganjar di PDI-P, Tak Diundang Acara Puan hingga soal Medsos

Kompas.com - 24/05/2021, 12:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo mengaku dirinya tak menerima undangan acara yang dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani di Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Ganjar mengatakan, dirinya sebetulnya akan hadir jika ada undangan. Sebagai kader, katanya, wajib hukumnya mengikuti acara partai.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Soal Kriteria Capres PDI-P di Pilpres 2024, Puan: Pemimpin Itu Tak Hanya di Medsos, tetapi...

Alasan PDI-P

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto saat acara di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).KOMPAS.com/pdip Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto saat acara di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menjelaskan, partai memang tidak mengundang Ganjar di acara Puan tersebut.

Alasannya, Ganjar dianggap berseberangan dengan partai soal langkah pencapresan pada 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang.

Baca juga: Tak Diundang ke Acara PDI-P Jateng, Ganjar Pilih Sepedaan di Jakarta

PDI-P soal medsos dan Pilpres 2024

Bambang melanjutkan, saat ini PDI-P memang telah menyaring sejumlah nama untuk dicalonkan ke Pilpres 2024.

Beberapa nama yang muncul adalah Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Menurut Bambang, Ganjar memang tidak secara terang-terangan menyatakan keinginannya maju Pilpres kepada dirinya.

Namun, aktivitas Ganjar di medsos yang semakin intens ditengarai sebagai upaya menaikkan elektabilitas. Bahkan, Ganjar sampai menjadi host di kanal YouTube-nya.

Baca juga: Ganjar Bertemu dengan Megawati di Jakarta Saat Tak Diundang ke Acara PDI-P Jateng

 

Tindakan itu, menurut dia, harus menunggu perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," jelasnya.

Meski demikian, Bambang mengatakan bahwa perkataannya bukanlah sebagai teguran.

"Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," katanya.

Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, Ganjar enggan menanggapi tudingan Bambang tersebut.

Baca juga: Berawal Diteriaki Maling, Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman Terminal, Ini Kata Polisi

 

Kata Puan tentang sosok pemimpin

Sebelumnya, Puan menyebutkan, karakter pemimpin yang dicari PDI-P pada Pilpres 2024 adalah sosok yang mampu memberikan kerja nyata di lapangan, bukan hanya di media sosial.

“Pemimpin, menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di socmed (social media/media sosial),” katanya Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Namun demikian, Puan mengakui, media sosial juga penting untuk mendunkung perjuangan seorang pemimpin di zaman sekarang.

Socmed diperlukan, media perlu, tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan,” ujarnya.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com