Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Taksi Online, 4 Penumpangnya Ternyata Begal, Tubuhnya Kena 10 Tembakan Saat Pertahankan Mobil

Kompas.com - 20/05/2021, 11:44 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dini hari itu, sekitar pukul 01.00 WIB, Epi Hanapi (45), seorang pengemudi taksi online, memperoleh order dari customer-nya.

Berdasar pesanan di aplikasi, penumpang tersebut hendak ke Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten. Epi menjemputnya di kawasan Cipare, Kota Serang, Banten.

Ada empat pria yang menaiki mobilnya.

Di awal perjalanan, suasana tampak normal.

Akan tetapi, begitu mendekati tempat tujuan, penumpang tersebut meminta Epi memelankan laju mobilnya.

Baca juga: Sopir Taksi Online Duel Melawan 4 Begal di Lebak, Kena 10 Tembakan

Diduga hendak dibegal

Saat itu, mobil sedang melintas di area hutan, kondisi jalanan sangat sepi dan gelap gulita, serta jauh dari permukiman warga.

"Ada lubang di tengah jalan, salah seorang penumpang minta direm supaya pelan, tiba-tiba kunci hendak direbut, lalu saya ditembak dari belakang," ujar Epi.

Tak hanya itu, dia juga mendapat pukulan dari arah belakang. Bajunya juga ditarik.

Karena sadar ada sesuatu yang tidak beres, Epi lantas keluar mobil. Ia lalu mengajak mereka berduel satu lawan satu.

Mendapat tantangan duel, empat orang itu malah kabur ke dalam hutan.

"Mungkin enggak sangka saya masih bisa melawan, sebelumnya di dalam mobil juga sempat saya tangkis," ucapnya kepada wartawan di Markas Kepolisian Resor (Polres) Lebak.

Usai insiden yang berlangsung pada Rabu (19/5/2021) dini hari itu, Epi langsung tancap gas ke rumahnya.

Sorenya, dia melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lebak.

Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online Duel Lawan 4 Begal, Bela Diri Pakai Tangan Kosong, Selamat Setelah Kena 10 Tembakan

 

10 tembakan

Ilustrasi penembakanShutterstock Ilustrasi penembakan

Tak hanya dipukul, si pengemudi taksi online ini juga ditembak sebanyak sepuluh kali. Tembakan itu diarahkan ke punggung dan kepalanya.

Di punggung dan kepala Epi terlihat jelas luka tembakan.

Selain mengenai tubuh Epi, tembakan itu juga ada yang meleset dan merusak jendela mobil.

Baca juga: Orang Tak Dikenal Lepaskan 3 Tembakan ke Mobil Rombongan Kapolres Maybrat, Ini Kronologinya

Dari peluru yang berceceran di dalam mobil Epi, diketahui bahwa senapan yang digunakan oleh terduga pembegal adalah airsoft gun.

Tak cuma peluru, di dalam mobil juga ditemukan benda dibungkus plastik yang diduga adalah alat setrum.

Laporan sedang diproses

Laporan yang dibuat Epi sudah diterima oleh Polres Lebak. Laporan itu diterima oleh penyidik piket dari Unit PPA.

Baca juga: Ajudan Pribadi Komandan KKB Tewas dalam Baku Tembak, Berhasil Diidentifikasi karena Punya Ciri-ciri Ini

"Sudah diterima dan sedang diproses," terang petugas piket PPA Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak Brigadir Limbong.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com