Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Siapkan Hotel untuk Karantina WNA dan Pekerja Migran yang Tiba di Yogyakarta

Kompas.com - 18/05/2021, 08:48 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mempersiapkan hotel untuk isolasi mandiri warga negara asing (WNA) dan pekerja migran yang datang ke Yogyakarta.

"Hotel untuk karantina baik itu WNA atau pekerja migran yang melakukan penerbangan langsung melalui bandara Yogyakarta International Airport (YIA)," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Senin (17/5/2021).

WNA dan pekerja migran yang datang ke Indonesia melalui Bandara YIA wajib melakukan karantina mandiri selama lima hari di hotel tersebut. Biaya karantina selama lima hari itu juga ditanggung secara pribadi.

"Dalam masa karantina biaya ditanggung sendiri, selain itu hotel juga sudah kerja sama dengan laboratorium dan sudah dilakukan pengecekan oleh Dinkes apakah sudah memenuhi syarat atau belum," kata dia.

Sebelum menjalani karantina di hotel, WNA dan pekerja migran tersebut harus mengikuti tes swab dengan metode PCR di RSUD Wates. Jika hasilnya negatif, mereka harus karantina mandiri di hotel.

Baca juga: Antusiasme Pemudik Ikuti Tes Swab Antigen di Pos Penyekatan: Mending di Sini, Gratis

Namun, jika hasilnya positif, WNA dan pekerja migran tersebut dirujuk ke rumah sakit.

"Kalau positif, masuk ke rumah sakit atas biaya pemerintah," katanya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono membenarkan program tersebut. Setidaknya sudah ada 16 hotel yang mengajukan diri untuk ikut program karantina ini.

Hotel yang mengikuti program ini waib memiliki sertifikasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

 

"Sekarang 16 hotel dalam proses verifikasi dari dinas pariwisata kota maupun kabupaten dan tim Satgas COVID-19. Untuk diverifikasi ulang," ujarnya.

Hotel yang mengajukan diri sebagai lokasi karantina juga tersebar di beberapa kabupaten di DIY.

Dengan demikian, WNA dan pekerja migran bisa memilih lokasi dan tipe hotel yang akan mereka gunakan selama karantina.

Baca juga: Libur Lebaran, Pantai di Gunungkidul Dipadati Pengunjung dari Luar Yogyakarta

Deddy menegaskan, WNA dan pekerja migran yang diizinkan melakukan karantina di hotel harus mengantongi hasil negatif berdasarkan tes PCR.

"Ini yang bisa masuk di hotel yang hasil swab-nya negatif. Tidak yang positif, kalau yang positif di rumah sakit. Kita siap membantu pemerintah," ujar Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com