Rangkaian dalam tradisi ini yakni ziarah kubur atau nyekar di makam Buyut Cili, leluhur yang diyakini membuka desa Kemiren.
Kepala Desa Kemiren, M. Arifin, mengatakan pihaknya telah membentuk Satgas untuk mengantisipasi kemunan saat arak-arakan berlangsung.
Selain itu, selama kegiatan arak-arakan Barong, juga ada petugas yang menyemprotkan disinfektan sepanjang kegiatan berlangsung.
"Kita juga membentuk Satgas yang mengawal arak-arakan Barong. Ada juga yang memberikan imbauan patuhi prokes selama berlangsung ritual Ider Bumi," tambahnya.
Para pelaku Barong Ider Bumi pun juga mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah belangsungnya acara.
"Protokol kesehatan juga kita terapkan untuk personel Barong. Mulai dari penabuh hingga pembawa Barong dan pitik-pitikan," pungkasnya.
Warga berharap, adanya Barong Ider Bumi bisa segera meredakan kasus Covid-19 di Banyuwangi.
"Harapannya, semoga pandemi Covid-19 segera berakhir karena sangat berdampak pada masyarakat kami," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.