Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Barong Ider Bumi" di Banyuwangi, Tradisi Usir Pagebluk Pada Hari Kedua Lebaran

Kompas.com - 15/05/2021, 09:19 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dua hari setelah hari raya Idul Fitri, ada tradisi Barong Ider Bumi yang digelar warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (14/5/2021) sore.

Tradisi ini diyakini dapat mengusir pagebluk atau mara bahaya.

Tradisi ini digelar dengan Barong berjalan berkeliling ke empat penjuru desa.

Suhaimi, tokoh adat Desa Kemiren mengatakan ritual ini merupakan warisan dan tradisi leluhur.

Baca juga: Pemprov Bangka Belitung Larang Tradisi Nganggung Seusai Lebaran

Ia mengatakan tradisi digelar dengan mematuhi protokol kesehatan dengan secara ketat dan tertutup untuk warga umum.

Meski demikian, tetap tidak mengurangi kesakralan ritual Ider Bumi.

Ada 12 personil Barong Ider Bumi beserta penabuhnya yang didampingi oleh 10 orang satgas Covid kecamatan untuk mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Tradisi Kolak Ayam, Wasiat Sunan Dalem yang Dipertahankan Warga Desa Gumeno Gresik

Tidak hanya itu, beberapa orang juga menggunakan pakaian APD lengkap melakukan penyemprotan di sepanjang jalan yang dilalui oleh Barong.

"Kami harap, dengan ini Desa Kemiren serta Banyuwangi dapat segera "terbebaskan" dari pagebluk covid 19," kata Suhaimi dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi, Sabtu (15/5/2021).

Ia menambahkan Barong Ider Bumi ini digelar lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Jika biasanya ratusan warga desa berbondong-bondong mengikuti arakan Barong, namun kini hanya personel inti Barong yang berkeliling desa.

"Kita lakukan dengan sederhana. Biasanya ratusan orang yang ikut. Tapi saat ini hanya beberapa orang saja yang ikut," tambahnya.

Rangkaian dalam tradisi ini yakni ziarah kubur atau nyekar di makam Buyut Cili, leluhur yang diyakini membuka desa Kemiren.

Kepala Desa Kemiren, M. Arifin, mengatakan pihaknya telah membentuk Satgas untuk mengantisipasi kemunan saat arak-arakan berlangsung.

Selain itu, selama kegiatan arak-arakan Barong, juga ada petugas yang menyemprotkan disinfektan sepanjang kegiatan berlangsung.

"Kita juga membentuk Satgas yang mengawal arak-arakan Barong. Ada juga yang memberikan imbauan patuhi prokes selama berlangsung ritual Ider Bumi," tambahnya.

Para pelaku Barong Ider Bumi pun juga mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah belangsungnya acara.

"Protokol kesehatan juga kita terapkan untuk personel Barong. Mulai dari penabuh hingga pembawa Barong dan pitik-pitikan," pungkasnya.

Warga berharap, adanya Barong Ider Bumi bisa segera meredakan kasus Covid-19 di Banyuwangi.

"Harapannya, semoga pandemi Covid-19 segera berakhir karena sangat berdampak pada masyarakat kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com