Ia menceritakan, semua berawal dari beberapa warga Kadigunung yang ikut kegiatan berjemaah ada di wilayah Sangon I. Mushala itu berada di dekat batas desa.
Belakangan, warga Sangon ada yang dinyatakan positif Covid-19. Tracing mengarah pada puluhan orang, termasuk 4 KK di Kadigunung. Mereka satu RT.
Tracing di masing-masing pedukuhan pun digelar. Rupanya, warga satu RT dinyatakan sebagai kontak erat dan harus mengikuti tes swab.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati mengungkapkan, pihaknya merencanakan tes swab dilaksanakan di dua pedukuhan, Sangon I dan Kadigunung.
Sejak awal, pihaknya akan men-swab 200 orang terbagi dua wilayah tersebut.
“Laporan dan penemuan yang terlambat akan mempercepat penularan. Kerjasama yang baik antara satuan tugas dan masyarakat akan mampu memutus rantai penularan Covid-19,” kata Baning via pesan tertulis.
Klaster Covid-19 memang terus bermunculan di Kulon Progo. Klaster Sangon sudah muncul dua klaster pesantren hingga panti asuhan sepanjang satu bulan belakangan ini.
Semua itu membuat catatan Covid-19 Kulon Progo menembus 5.400 kasus, dengan 37 orang masuk RS rujukan Covid-19, 663 kasus isolasi mandiri, sementara kematian menembus 101 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.