Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shalat Id di Masjid Agung Palembang Dibatasi untuk 1.000 Jemaah

Kompas.com - 11/05/2021, 20:22 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pengurus Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I Jayo Wikramo Palembang, Sumatera Selatan akan tetap menggelar shalat Idul Fitri  1442 Hijiriah yang jatuh pada Kamis (13/5/2021) besok.

Namun, saat pelakssaan shalat id nanti pengurus masjid hanya membatasi jumlah jemaah sebanyak 1.000 orang.

Hal itu dikarenakan saat ini kota Palembang, masih berstatus zona merah dan menjadi wilayah risiko tinggi penularan Covid-19.

Baca juga: Sumsel Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Wisma Atlet Jakabaring Kembali Dibuka

Ketua Yayasan Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo Palembang Kgs Ahmad Sarnubi mengatakan, pengurangan kapasitas jemaah itu untuk mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Setiap jemaah nantinnya akan berjarak satu meter serta menjalani screening pemeriksaan suhu tubuh. Selain itu, selama jalannya proses shalat id masyarakat pun diwajibkan menggunakan masker.

"Masjid Agung masuk kelurahan 19 Ilir sekarang masih zona kuning sehingga masih bisa untuk menggelar shalat Id. Hanya saja jumlah jemaah dibatasi 1.000 orang," kata Sarnubi, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: 77 Kelurahan di Palembang Tak Direkomendasikan Gelar Shalat Id, Ini Daftarnya

Sarnubi menjelaskan, jika pada tahun sebelum pandemi Covid-19 jumlah jemaah yang mengikuti shalat Id bisa mencapai 10.000 orang.

Bahkan, jembatan Ampera yang menjadi akses jalan penghubung terpaksa ditutup untuk dijadikan lokasi shalat Id.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com