MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 831 warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba di Tanah Air melalui Sumatera Utara (Sumut) dipastikan akan menghabiskan waktu Lebaran di lokasi karantina.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebut, sebagian besar WNI yang baru masuk dari luar negeri tersebut merupakan warganya.
Ada juga WNI yang dari provinsi lain di Sumatera, termasuk dari Jawa dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Kronologi Ambulans Bawa Pasien Covid-19 Disuruh Putar Balik
"Kita tidak bisa pulangkan mereka sebelum dinyatakan negatif Covid-19 hasil dua kali swab," kata Edy di rumah dinasnya di Medan, Senin (10/5/2021).
Sesuai aturan, para WNI yang baru pulang tersebut harus diisolasi di tempat-tempat yang disediakan, paling cepat selama 5 hari, atau bahkan hingga 2 pekan.
Mereka kemudian akan menjalani tes usap sebelum dilepas ke daerah asal.
Tanpa merinci lebih jauh, Edy mengatakan, sebagian besar WNI yang baru masuk tersebut merupakan tenaga kerja yang baru pulang dari Malaysia.
Sisanya merupakan warga biasa yang baru melakukan perjalan dari luar negeri.
Saat ini, mereka diisolasi di sejumlah tempat, seperti di Gedung LPMP Sumut, Gedung BPSDM Sumut, BP Paud, serta sejumlah hotel di Medan.
Baca juga: Ketika Polisi Beri Pelukan Hangat kepada Pemudik yang Emosi
Petugas gabungan dari Satgas Covid-19 dikerahkan untuk menjaga ketat para WNI yang dikarantina tersebut, agar tidak berkeliaran di luar lokasi karantina.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut menyebut, total WNI yang masuk ke Indonesia melalui Sumut sejak awal tahun ini mencapai 13.606 orang.
Sebanyak 12.775 orang telah keluar karantina dan 831 orang masih menjalani isolasi.
Angka tersebut sudah termasuk 165 WNI yang baru masuk melalui Bandara Kualanamu pada 9 Mei 2021.
Sebanyak 100 orang diisolasi di LPMP Sumut dengan rincian 65 orang laki-laki dan 35 orang perempuan.
Kemudian di Hotel Darussalam berjumlah 65 orang, terdiri dari 37 orang laki-laki dan 28 orang perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.