Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik, 8 Taman Ini Bisa Jadi Alternatif Warga Surabaya Isi Waktu Libur Lebaran, Mana Saja?

Kompas.com - 05/05/2021, 18:57 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melarang warga untuk tidak mudik pada tahun ini.

Bahkan, Satgas Covid-19 Kota Surabaya bakal menindak jika ada masyarakat yang tetap nekat mudik di masa larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 mendatang.

Mengunjungi beberapa taman yang baru dibuka di Surabaya bisa menjadi alternatif warga ketimbang mudik ke luar kota.

Baca juga: Diresmikan Jokowi Besok, Pengolah Sampah Menjadi Listrik di Surabaya Bakal Jadi Proyek Percontohan Nasional

Delapan taman dibuka sejak April 2021

Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) terus memantau dan mengevaluasi pembukaan taman aktif di Kota Pahlawan.

Pembukaan delapan taman tersebut memang sudah dimulai sejak awal April 2021 lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, delapan taman yang dibuka itu bisa menjadi alternatif bagi warga untuk mengisi waktu bersama keluarga saat Lebaran nanti.

Ia menyebut, hampir satu bulan ini delapan taman aktif yang tersebar di Kota Pahlawan dibuka.

Delapan taman itu, dipastikan sudah mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat, termasuk pembatasan jumlah pengunjung 50 persen dari kapasitas taman.

"Aman. Sejak awal hingga hari ini kami selalu pantau. Mulai dari kapasitas, kedisplinan pengunjung seperti tidak boleh melepas masker, jaga jarak dan mencuci tangan. Petugas kami terus mengawasi para pengunjung," kata Anna dikonfirmasi, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Dulu Tak Percaya Corona, Pria Pengumpat Pengunjung Bermasker Kini Siap Jadi Duta Covid-19

 

Ilustrasi tamanFREEPIK/ Onlyyouqj Ilustrasi taman
Taman mana saja?

Adapun delapan taman aktif yang sudah dibuka itu adalah Taman Pelangi, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman PUPR, Taman Sejarah, Taman Prestasi, Taman Flora Bratang serta Taman Cahaya.

Dari delapan taman ini, Anna menyebut yang paling banyak dikunjungi warga adalah Taman Harmoni.

Meski begitu, jumlah pengunjung yang masuk dalam setiap sesi tetap sesuai dengan prokes, yakni 50 persen dari jumlah kapasitas.

"Kalau kapasitas Taman Harmoni ini kurang lebih sekitar 300 orang. Maka, jumlah pengunjung dapat masuk per sesi maksimal hanya 150 pengunjung. Setiap taman itu berbeda kapasitasnya, tergantung dengan luasan tamannya. Pada prinsipnya tetap 50 persen. Itu sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan satgas Covid-19," ujar dia.

Baca juga: Fakta Baru Putu Aribawa, Pria Pengumpat Pengunjung Mal Bermasker, Nyatakan Siap Jadi Duta Covid-19

Dibuka saat libur Hari Raya

Menurut Anna, berdasarkan pengawasan dan evaluasi, maka delapan taman itu akan tetap dibuka pada saat libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Tujuannya, agar masyarakat yang ingin menikmati liburan dapat memanfaatkan taman sebagai destinasi liburan, sehingga warga tidak perlu ke luar kota saat Lebaran.

"Jadi, taman-taman yang sudah dibuka ini bisa jadi alternatif liburan pada saat libur hari raya," ujar dia.

Anna juga memastikan, nantinya akan mengatur ulang jumlah personel yang ditugaskan pada saat libur Lebaran.

Sebab, dia yakin pengunjung akan membeludak pada saat libur Hari Raya Idul Fitri.

"Mudah-mudahan jam beroperasionalnya bisa sampai sore. Kalau saat ini kami buka pukul 06.00 – 11.00 WIB, khusus untuk hari Rabu dan Sabtu buka pukul 15.00 – 17.00 WIB," kata Anna.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh warga atau pengunjung taman untuk selalu patuh prokes, supaya pembukaan taman ini tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Ia pun terus menekankan agar masyarakat sama-sama saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain untuk selalu patuh menerapkan prokes secara ketat.

"Mohon bantuannya untuk sama-sama menjaga kota kita agar tetap sehat dan bersih. Jika kita bersama-sama menjaga kota ini, saya yakin warga Surabaya akan selalu sehat dan kotanya selalu bersih," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com