Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Disalahkan Usai Teman Ngabuburit Jatuh ke Sungai, Dua Pria Ini Bergegas Pulang dan Tak Melapor

Kompas.com - 05/05/2021, 18:33 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Dua orang pemuda di Kabupaten Blitar bernama Dwi dan Melki bergegas pulang ke rumah, seolah tidak terjadi hal apa pun. Padahal salah satu teman ngabuburit mereka baru saja terjatuh ke sungai di depan mata dua pemuda tersebut.

Peristiwa itu terjadi di pinggir Sungai Brantas, Kabupaten Blitar pada Senin (3/5/2021).

Baca juga: Detik-detik Sahru Terpeleset dan Tenggelam Saat Ngabuburit, Hanya Sepeda Motornya yang Berhasil Diselamatkan

Pulang dan tak melapor

Dwi dan Meki, keduanya merupakan warga Desa Selopuro, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.

Keduanya juga meninggalkan begitu saja sepeda motor korban bernama Sahru (20) di lokasi nongkrong di pinggir Sungai Brantas tidak jauh dari rumah mereka.

"Padahal mereka ini sempat menyelamatkan korban, meskipun akhirnya hanya berhasil menyelamatkan sepeda motor korban," ujar Kapolsek Selopuro Iptu Suhartono saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Saat Sejumlah Menteri Tegur Koster soal Upacara Adat di Bali, Diingatkan Jangan Sampai Covid-19 seperti di India

 

Ilustrasi THINKSTOCK.COM Ilustrasi
Takut disalahkan

Menurut Suhartono, keduanya tidak mau melapor ke masyarakat di lingkungan sekitar karena takut disalahkan.

"Tadi pengakuannya mereka ini takut disalahkan warga kenapa kok tidak menolong korban, kenapa tidak nyebur ke sungai menolong korban," tutur Suhartono.

Meki dan Dwi, kata Suhartono, mengaku tidak bisa berenang sehingga takut jika harus menceburkan diri ke sungai.

Hal itulah yang membuat mereka akhirnya sepakat tidak memberitahukan kejadian itu ke warga yang lain.

"Kalau saya pikir ya mungkin mereka ini karena kurang terdidik. Kalau orang kota bagaimana pun ya pasti lapor," ujarnya.

Keduanya, menurut Suhartono, sempat berdebat apakah harus melapor atau tidak sebelum akhirnya bergegas meninggalkan lokasi tanpa melapor.

Baca juga: Saya Dengar Aduh Aduh, Wajah Perawat Itu Mengepul Saat Saya Padamkan

Namun, sekitar dua jam setelah keduanya meninggalkan lokasi, seorang warga bernama Thomas melihat sepeda motor Sahru di pinggir Sungai Brantas.

Thomas berusaha mencari tahu keberadaan Sahru. Thomas pun mendapat informasi bahwa Sahru sempat terlihat nongkrong di pinggir sungai bersama Meki dan Dwi.

"Setelah saksi 3 (Thomas) mengetahui korban terpeleset ke sungai, baru warga melapor ke polsek. Tapi cerita dua teman korban tidak melapor ini baru terungkap tadi," ujarnya.

Baca juga: Sosok JN, Anggota Dewan yang Remas Payudara IRT, Pernah Jabat Ketua DPRD, Kini Terancam 9 Tahun Penjara

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Jasad Sahru ditemukan 9 kilometer dari lokasi terpeleset

Menurut Suhartono, cerita Meki dan Dwi bergegas meninggalkan lokasi tanpa melapor baru terungkap setelah jasad Sahru ditemukan pada Senin pagi ini.

Jenazah Sahru ditemukan tersangkut di saringan penahan sampah sungai.

Lokasi penemuan jasad Sahru berjarak lebih dari 9 kilometer ke arah muara dari lokasi awal korban terpeleset.

Suhartono membenarkan bahwa Dwi dan Meki tidak mau melapor karena takut dituduh sengaja menjatuhkan korban ke sungai.

"Iya. Seperti itu juga," ujarnya saat ditanya apakah kedua orang tersebut takut berurusan dengan polisi.

Diberitakan sebelumnya, Sahru nongkrong di pinggir Sungai Brantas pada Senin sore bersama Dwi dan Meki.

Setelah beberapa saat di lokasi itu, Sahru berniat pergi ke tempat lain. Belum sejengkal sepeda motornya beranjak, dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke Sungai Brantas.

Dwi dan Meki melompat untuk menolong tapi hanya dapat meraih sepeda motornya sedangkan Sahru jatuh ke aliran Sungai Brantas dan tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com