Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nani, Pengirim Sate Beracun Dikenal Menyukai Anak Kecil, Tetangga: Kami Kaget Kok Sifatnya Beda

Kompas.com - 04/05/2021, 15:54 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAJALENGKA, KOMPAS.com - Nani Aprialliani Nurjaman (25) telah ditetapkan tersangka oleh kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atas kasus sate beracun yang menewaskan NF, bocah 10 tahun di Bantul, Yogyakarta.

Nani yang merupakan warga Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Majalengka, Jawa Barat, tersebut dikenal tetangganya orang baik dan sering memberi uang kepada anak kecil ketika ia pulang kampung.

Baca juga: Mengungkap Fakta Sosok Wanita Pengirim Sate Beracun, Tutupi Jejak Pakai Jilbab hingga Menyesal Salah Sasaran

"Sehari-hari baik, suka ngasih uang ke anak-anak kampung. Enggak sombong, baik. Kami kaget aja mendengarnya. Sangat berbeda sekali dengan sifatnya di sini," ujar Opan Supandi (43), tetangga Nani.

Baca juga: Kasus Sate Beracun, Kisah Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Berujung Maut

Opan menjelaskan, Nani di kampung dikenal sebagai orang yang periang dan suka terhadap anak kecil.

Bahkan ketika ada anak kecil meminta sesuatu barang kepada Nani, ia akan memberikan. Nani tiap tahun sering pulang kampung.

"Lebaran dua tahun kemarin kalau enggak salah dia pulang. Tahun kemarin kayaknya enggak karena pandemi Covid-19. Dia kalau pulang sering ngasih sesuatu kepada anak kecil," ujar Opan.

Sementara itu Ketua RT 03 Desa Buniwangi, Johari (60) mengatakan, Nani memang dikenal orang yang baik di kampungnya.

Ia mengenal Nani sebab rumah mereka berdekatan.

"Kami di sini tidak menyangka dia punya kepribadian seperti itu. Di sini sehari-hari baik, sering berinteraksi dan bergaul sama tetangganya. Dia tiap lebaran pasti pulang," terang Johari.

Johari menjelaskan, Nani pergi ke Yogyakarta tahun 2014. Dia saat itu baru lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di Yogyakarta, Nani bekerja.

"Dia anak pertama dari dua bersaudara. Ayah dan ibunya telah pisah dan dia ikut ayahnya sedangkan adiknya ikut ibunya. Dia di Majalengka bersama ayah dan ibu tirinya," ucap Johari.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah 10 tahun dengan inisial NF di Bantul, Yogyakarta tewas, setelah memakan sate yag dicampur sianida.

Sate sianida tersebut merupakan kiriman Nani yang ternyata salah sasaran. Nani sebenarnya hendak membunuh Tomy yang merupakan kekasihnya. 

Saat Kompas.com menyambangi kediamannya di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021), rumahnya sepi tidak ada aktivitas.

Beberapa awak media juga banyak ingin mengkonfirmasi tapi penghuni rumah tidak ada di dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com