Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Masjid Cheng Ho Jember, Wadah Muslim Tionghoa Belajar Agama

Kompas.com - 02/05/2021, 15:30 WIB
Bagus Supriadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Para Muslim Tionghoa di Jember memiliki wadah tersendiri untuk belajar agama Islam.

Mereka tergabung dalam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember. Kegiatan mereka terpusat di Masjid Muhammad Chengho Jember .

Di sana, mereka rutin menggelar pengajian, belajar membaca Al Quran, shalat subuh berjemaah hingga menggelar kegiatan bakti sosial.

Bahkan, saat hari raya Imlek, mereka memiliki cara tersendiri untuk merayakannya, seperti khataman Al Quran hingga pertunjukan barongsai.

Baca juga: Warga Tionghoa Berikan Paket Ramadhan untuk 2.140 Kaum Duafa di Aceh

Lokasi Masjid Chengho terletak di Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates.

Mendatangi masjid ini, pengunjung disajikan dengan gaya bangunan dengan arsitektur khas Tionghoa, seperti warna masjid yang didominasi merah.

Selain itu, juga ada hiasan lampion, kaligrafi, papan tulisan tionghoa serta atap yang melengkung.

Masjid ini kerap menjadi tempat swafoto generasi milenial yang melaksanakan ibadah disana.

HM. Lauw Song Tjai, Pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember menjelaskan cikal bakal berdirinya Masjid Cheng Ho tersebut.

“Sebelum terbentuk organisasi, teman-teman Muslim Tionghoa berpindah-pindah kegiatannya,” kata dia pada Kompas.com Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Mengenal Kampung Kapitan, Tempat Keturunan Tionghoa Pertama di Palembang

Menurut dia, organisasi PITI baru berdiri sekitar 1980-an.

Saat itu, kegiatannya hanya sebatas berkunjung ke sesama Muslim Tionghoa dari rumah ke rumah, seperti pada saat perayaan Idul Fitri.

Seiring perkembangan zaman, anggota PITI Jember tersebut bertambah. Bahkan, jumlahnya sudah mencapai ratusan.

Mereka butuh wadah tempat berkumpul, terutama dalam belajar dan meningkatkan pemahaman ilmu agama Islam.

Akhirnya, salah satu sahabat Song Tjai di Surabaya, yakni Liu Ming Yen atau Bambang Suyanto, memintanya untuk mendirikan mendirikan masjid.

“Saat itulah, saya meminta sumbangan dana pada pengusaha, di Jakarta, Semarang, Kudus hingga Samarinda,” ucapnya.

Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa

Pembangunan masjid Cheng Ho dilakukan pada 2011, yakni ditandai dengan peletakan batu pertama.

Proses pembangunan masjid ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar empat tahun.

Masjid Cheng Ho baru diresmikan pada 2015. Sekarang, tempat ini selalu dikunjungi oleh masyarakat untuk mengikuti berbagai kegiatan.

Mulai dari pengajian, belajar alquran, shalat berjemaah dan lainnya.

Menjadi simbol keberagaman dan toleransi warga Jember

Kehadiran Masjid Cheng Ho menjadi simbol kerukunan umat beragama di Jember. Warga bisa saling menghormati meskipun memiliki keyakinan dan budaya yang berbeda.

Setiap pengajian maupun pembelajaran agama di masjid ini harus menunjukkan pesan Islam rahmatan lil alamin.

Baca juga: Lika-liku Barongsai di Indonesia, Tradisi Tionghoa yang Tetap Eksis Setelah Dilarang Orba

Warga Tionghoa yang hendak bergabung dengan PITI Jember hanya diminta untuk mencintai dan terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“PITI mengajak Muslim Tionghoa agar ikut menyebarkan pesan-pesan damai,” kata ketua PITI Jember Edy Darmawan.

Menurut dia, tak semua keluarga Muslim Tionghoa beragama Islam.

Ada di antara mereka yang satu keluarga, tapi berbeda agama. Perbedaan agama di dalam keluarga itu yang harus disikapi dengan bijaksana.

Edy mencontohkan dirinya yang hidup di tengah keluarga beragam.

Dia memutuskan memilih Islam sebagai agama. Namun, keluarganya yang lain ada yang beragama Kristen.

Baca juga: Curi Relief di Makam Tionghoa dan Dijual Rp 400.000 Per Potong, 4 Warga Kediri Ditangkap Polisi

Saat itulah, Edy harus menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang menebarkan perdamain dan menghargai perbedaan.

“Caranya dengan menunjukkan akhlak yang baik,” tutur dia.

Dia mengatakan salah satu cara untuk mewujudkan nilai-nilai toleransi bagi mualaf dengan melakukan kajian rutin di Masjid Cheng Ho.

Mulai dari belajar mengaji, subuh berjemaah, kajian dhuha dan diskusi mualaf.

Bahkan, pihaknya membentuk Mualaf Centre di Masjid Cheng Ho sebagai wadah mualaf untuk bertanya tentang apa saja mengenai Islam.

Setiap ada permasalahan hukum yang dialami oleh mualaf, bisa ditanyakan di Mualaf Centre.

Baca juga: Ada Desa Purba di Jember, Tempat Ratusan Batu Zaman Megalitikum Terpendam

Wadah tersebut tak hanya bagi mualaf Tionghoa, tetapi bagi siapa saja yang ingin belajar agama.

Mereka bisa datang ke Masjid Cheng Ho untuk bertanya atau konsultasi. Bahkan, pembinanya langsung dari Kementerian Agama Jember.

“Meskipun bukan mualaf Tionghoa tidak apa-apa,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com