Sebagai ucapan terimakasih kepada warga dan untuk mengenang tenggelamnya kapal mewah tersebut, Pemrintah Hindia Belanda mendirikan Monuman Van der Wijck.
Monumen berdiri kokoh di kawasan pantai berbentuk seperti pos pemantau setinggi 15 meter berwarna kuning dan biru.
Terdapat dua prasasti di dinding barat dan timur monumen. Prasasti terbuat dari pelat besi bertuliskan dalam bahasa Belanda dan Indonesia.
Baca juga: Polisi Temukan Uang Palsu Rp 3,3 Miliar di Rumah Pelaku Pengganda Uang di Lamongan
Monumen tersebut letaknya dekat dari Jalan raya baik yang menuju ke pelabuhan TPI Brondong atau jalan raya pantai utara tidak jauh dari kawasan Wisata Bahari Lamongan.
Namun karena tak adanya papan nama atau petunjuk tentang monumen Van Der Wijck, banyak orang yang menganggap monumen itu sebagai bagian dari bangunan kantor.
Monumen Van Der Wijck telah menjadi saksi bisu tragedi tenggelamnya kapal Van Der Wijck di perairan Lamongan.
Baca juga: Sebuah Bus Terperosok ke Parit dan Terbakar di Lamongan, Tak Ada Korban Jiwa
Setelah 85 tahun Kapal Van der Wijck tenggelam, tim ekspedisi yang dimotori personel dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, resmi memulai agenda eksplorasi untuk mengungkap tenggelamnya kapal tersebut.
Eksplorasi resmi dilakukan sejak Kamis (29/4/2021).
Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, pada hari pertama eksplorasi ini tim ekspedisi menemukan titik yang diduga lokasi kapal yang oleh sebagian orang mendapat julukan 'Titanic Indonesia' tersebut.
"Hari ini kami mencari titik di mana letak yang diduga, merupakan titik lokasi tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dan kami menemukan titik koordinat itu," ujar Wicaksono, saat dihubungi, Kamis (29/4/2021) petang.
Baca juga: Perkenalkan SiOPPAH, Aplikasi Pengajuan dan Pemantauan Produk Hukum di Lamongan
Selain dirinya dan 13 personel dari BPCB Jawa Timur, eksplorasi juga dibantu oleh lima orang dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, satu personel Satpolairud Polres Lamongan. Termasuk enam orang nelayan setempat.
"Setelah sekitar empat jam pencarian, kami akhirnya menemukan titik lokasi itu. Tim sudah sempat melakukan penyelaman di lokasi, tapi tidak maksimal," ucap dia.
Ia menjelaskan penyelaman terkendala jarak pandang di kedalaman 30 meter kurang baik yakni hanya berjarak 2 hingga 3 meter saja.
Baca juga: Perusakan Mobil Polisi di Lamongan Terungkap berkat Rekaman CCTV
"Besok, kami akan coba mengambil dokumentasi foto dan video di bawah air, untuk proses identifikasi apakah kapal karam itu merupakan Kapal Van Der Wijck," kata Wicaksono.
Ia menambahkan, jika memang nantinya kapal yang ditemukan memenuhi ciri-ciri kapal Van der Wijck, maka pihaknya bakal meneruskan agenda eksplorasi dengan menerbitkan aturan terkait perlindungan dan pengelolaan bagi masyarakat Lamongan.