Penerbitan aturan dilakukan bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Pemkab Lamongan.
"Ini penting supaya kapal yang sudah berhasil diidentifikasi tidak menjadi korban jarahan dari para pencari harta karun," ucap dia.
"Nilai sejarah itulah yang membuat kapal Van der Wijck ini menjadi sangat penting," ucap Wicaksono.
Baca juga: Kronologi Pasutri di Lamongan Ditangkap karena Narkoba, Istri Simpan Sabu di Celana Dalam
Wicaksono juga menjelaskan, wilayah perairan utara Jawa Timur dari mulai Banyuwangi hingga Tuban, termasuk Madura menyimpan banyak bangkai kapal sisa-sisa Perang Dunia II.
Hanya saja, banyak di antara barang bersejarah tersebut yang telah dijarah oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Seperti di Tuban itu ada bangkai kapal uap yang sudah habis tinggal rangkanya saja, sedangkan komponen lain sudah dipotong dan diangkat untuk dijual," kata Wicaksono.
Sementara itu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik dimulainya eksplorasi kapal Van der Wijck.
Baca juga: Bom Seberat 600 Kilogram Peninggalan Perang Dunia 2 Ditemukan Warga
Dia mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan oleh tim BPCB Jawa Timur. Terlebih, eksplorasi ini untuk membuktikan kebenaran sejarah yang terjadi di masa lampau.
"Kami akan mendorong dan mendukung penuh, supaya eksplorasi kapal Van der Wijck ini bisa menjadi sukses serta menjadi sumber informasi masyarakat dan generasi ke depan," tutur Yuhronur.
Jika eksplorasi tersebut berjalan sesuai rencana, Pemkab Lamongan akan menjadikannya sebagai destinasi weisata bawah air untuk media pembelajaran sejarah.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor : Robertus Belarminus, David Oliver Purba), Surya.co.id, kemdikbud.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.