Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Seorang Tukang Sablon, Polisi Sita 229.000 Butir Pil Dobel L Senilai Rp 229 Juta

Kompas.com - 30/04/2021, 13:27 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Satresnarkoba Polres Blitar Kota mengungkap peredaran obat-obatan terlarang jenis pil dobel L setelah menangkap seorang tukang sablon berinisial F yang diduga sebagai pengedar.

Polisi menggeledah rumah F di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan 229.000 butir pil dobel L.

Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, barang bukti yang disita tersebut  bernilai sekitar Rp 229 juta.

"Jika satu orang pengguna pil dobel L biasa mengonsumsi lima butir maka kita sudah berhasil mencegah 45.000 orang pengguna untuk mendapatkan pil ini," ujarnya pada konferensi pers pengungkapan kasus narkoba, Jumat (30/4/2021).

Yudhi mengaku, pengungkapan kasus itu bermula dari informasi masyarakat yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan.

Baca juga: 20 Warga yang Pulang dari Luar Negeri ke Surabaya Ini Dikarantina di Hotel, Bayar Sendiri

Bermodal informasi terkait ciri-ciri terduga pengedar pil dobel L yang didapat, polisi berhasil mendapatkan identitas F setelah melalui penyelidikan Satresnarkoba.

Selain pil dobel L, polisi juga mendapatkan 10 butir pil jenis riklona dan dua butir pil jenis clozepam di rumah tersangka.

"Pil dobel L disimpan di rumah tersangka dalam tiga kardus. Setiap kardus berisi 100 botol plastik yang masing-masing berisi 1.000 butir pil dobel L," jelasnya.

Yudhi mengatakan, salah satu dari tiga kardus yang ditemukan polisi hanya berisi 29 botol karena 71 botol atau 71.000 pil dobel L sudah diedarkan tersangka.

Menurut Yudhi, tersangka F mengedarkan pil dobel L dengan sistem ranjau, yaitu meletakkan barang di suatu tempat tersembunyi dan kemudian diambil oleh pembeli atau penerima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com