Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Blitar Jemput Sejumlah PMI yang Telanjur Pulang ke Rumah

Kompas.com - 26/04/2021, 18:52 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 di Kabupaten dan Kota Blitar sibuk menjemput ratusan pekerja migran (PMI) yang telanjur pulang ke rumah.

Penjemputan itu dilakukan setelah adanya perintah dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Satgas Covid-19.

Mereka dijemput dan dibawa ke rumah karantina yang disediakan pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kota, kecamatan hingga desa dan kelurahan.

Ratusan PMI di Blitar itu merupakan bagian dari 14.000 pekerja migran asal Jawa Timur yang pulang karena kontrak kerjanya habis.

Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan dan desa harus mendatangi puluhan bahkan hampir 200 PMI yang sudah pulang ke rumah mereka di wilayah Blitar.

Di Kelurahan Gedog, misalnya, Satgas Covid-19 Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menjemput seorang PMI yang baru pulang dari Singapura.

Baca juga: Walau Hatinya Hancur karena Kehilangan, Ibu Juga Melaksanakan Tugasnya, Menguatkan Keluarga Kru Kapal

"Kami menjemput Ibu S dari rumahnya untuk diantar ke rumah isolasi," ujar Camat Sananwetan Eko Heru Pramono saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).

Heru mengatakan, penjemputan itu dilakukan setelah mendapat perintah dalam rapat yang diselenggarakan secara daring dengan Satgas Covid-19 Jawa Timur.

S, menurut Heru, pulang dari tempat kerjanya di Singapura dan baru tiba di rumahnya di Blitar pada Minggu (25/4/2021).

"PMI akan tinggal di rumah karantina selama lima hari. Dan di hari kelima harus menjalani tes Covid-19," ujar Heru.

Di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Satgas Covid-19 menjemput seorang PMI yang baru pulang dari Taiwan di rumahnya di Desa Resapombo pada Sabtu (24/4/2021).

"Yang bersangkutan pulang dari Taiwan dan sudah tiba di rumahnya Sabtu kemarin," ujar Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi saat dikonfirmasi Kompas.com.

 

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, usai Apel Kesiapan Pengamanan Pelarangan Mudik di halaman Kantor Pemkab, penanganan kepulangan PMI sudah dikoordinasikan dari tingkat provinsi.

Para PMI akan menjalani tes Covid-19 di Bandara Juanda Surabaya dan setelah tiba di kabupaten atau kota tujuan akan dikarantina selama lima hari.

"Pada hari kelima karantina, mereka harus menjalani tes Covid-19 yang diselenggarakan Satgas tingkat kabupaten atau kota," jelasnya.

Menurut Leo, prosedur penanganan tersebut sudah dijalankan di Kabupaten Blitar khususnya di wilayah hukum Polres Blitar sejak Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: 147 Pekerja Migran Sudah Pulang ke Blitar Sejak Minggu Kedua April

"Saat ini ada sekitar 10 PMI yang sedang menjalani karantina di beberapa rumah karantina. Ada di Kecamatan Talun, Kecamatan Wlingi, dan lain sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Haris Susianto mengatakan, tercatat 197 PMI yang pulang ke wilayah Kabupaten Blitar hingga Sabtu (24/4/2021).

Mereka, ujar Haris, bagian dari belasan ribu PMI asal Jawa Timur yang pulang karena kontrak kerjanya telah habis.

Namun, Haris tak bersedia memerinci jumlah PMI asal Blitar yang akan pulang menjelang Idul Fitri 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com