KOMPAS.com - Salah satu kru KRI Nanggala-402 adalah Letkol Irfan Suri, putra asli Aceh. Berita terkait kondisi terkini kapal selam yang hilang kontak sejak 21 April tersebut membuat pihak keluarga Irfan Suri di Banda Aceh berduka.
Akhyar Tarfi, kakak Irfan Suri, menceritakan bagaimana kedekatan mereka berdua sebagai saudara kandung.
Akhyar dan keluarga terus memanjat doa, mereka berharap ada berkah dan mukjizat yang terjadi di bulan Ramadhan penuh mulia ini, agar adiknya dan kru lainnya ditemukan, selamat, sehat seperti sedia kala.
"Tentu kami terus berdoa. Kami memang sangat terkejut mendengar kabar ini. Dan kita berharap di bulan yang mulia ini seluruh masyarakat Indonesia menyedekahkan doa agar adik kami dan kru lainnya ditemukan dan tim yang sedang melakukan pencarian juga selamat," katanya, seperti dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (24/4/2021).
Baca juga: Kenangan Manis Ibunda Komandan KRI Nanggala-402: Perjumpaan Terakhir, Diajak Heri Masuk Kapal Selam
Didampingi abangnya Letkol Muhammad Ridha ST MT (anak ke tiga), Akhyar bercerita tentang sang adik, Irfan Suri.
Letkol Irfan Suri merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara.
"Kebetulan saya di atasnya yang ke lima. Jadi secara hubungan saya lebih dekat dengan Irfan Suri," kata Akhyar.
Menurut Akhyar, Irfan Suri adalah sosok pendiam dalam keluarga besar mereka. Ia bukan orang yang suka banyak bicara.
"Irfan orangnya supel, tenang, tidak banyak bicara, banyak diam. Tapi yang paling kuat karakter itu dia. Dia berkomitmen tinggi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya," kata dia.
Karena itulah, selama ini Irfan bisa disebut punya prestasi baik di kesatuan dan mendapatkan banyak kepercayaan.
"Kalau tidak salah sempat menjadi aspri Kasal dan selama ini diberi amanah sebagai orang yang menangani bidang perlengkapan dan persenjataan," katanya.
Akhyar sendiri banyak menyimpan memori dengan Irfan Suri karena kedekatan keduanya yang juga disebabkan perbedaan umur hanya dua tahun.
Baca juga: Kakak Komandan KRI Nanggala-402: Nggak Putus-putus Kami Mendoakan Heri
Bahkan katanya, waktu kecil ayah mereka sering membelikan baju yang sama kepada Akhyar dan Irfan.
"Saya selisih dua tahun dan dari segi fisik kami punya kemiripan, baik wajah maupun postur badan.
Kami sering dibelikan pakaian yang sama makanya orang-orang kadang tertukar saat melihat kami berdua, saya dipanggil Irfan, Irfan dipanggil Akhyar," katanya.
Akhyar juga mengaku saat kecil keduanya sering bersama ketimbang abang dan kakak yang lain.
Bahkan mereka sering tidur sekamar berdua, pergi sekolah berdua, dan ke mana saja berdua.
"Naik sepeda bersama, kami memang sering bersama. Jadi pastilah suka dukanya banyak," ujar Irfan.
Keinginan Irfan menjadi prajurit sudah tertanam sejak lama saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Apalagi hal itu didukung oleh abangnya, Letkol Muhammad Ridha yang telah duluan berseragam TNI.
"Dia dari kecil sudah suka, karena teman saya itu Angkatan Laut, sering main ke rumah. Jadi sering dia lihat dan tertarik," kata Muhammad Ridha.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Curhat Abang Kandung Irfan Suri, Putra Aceh di KRI Nanggala; Kami Tidur Sekamar, Baju Sering Sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.