Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Penyelamatan Api Abadi Mrapen, Padam Total Pertama dalam Sejarah, Menyala Kembali 6 Bulan Kemudian

Kompas.com - 21/04/2021, 11:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Upaya keras sejak Februari, menyala kembali di bulan April

Upaya teknis menyalakan kembali api abadi Mrapen dilakukan oleh tim ahli geologi dan Dinas ESDM Provinsi Jateng sejak bulan Februari 2021.

Mereka melakukan kajian mencari titik gas menggunakan soil resistivy (geolistrik) atau alat untuk mengukur lapisan tanah dan menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam yang hasilnya akan tampak dalam bentuk tiga dimensi.

Gas dari titik yang terbesar disalurkan menggunakan pipa ke lokasi destinasi wisata Api Abadi Mrapen.

"Secara teknis, kami berupaya keras dari bulan Februari, Maret dan April. Dan pada pekan pertama bulan ini sudah rampung hingga Api Abadi Mrapen bisa menyala seperti semula," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko.

Tim Dinas ESDM juga berupaya melakukan pembersihan dan pengeboran setelah meneliti letak cabakan gas dan pola distribusi aliran gas.

"Akhirnya pada kedalaman 42 meter, tekanan kuat dan kemudian dibersihkan sumurnya. Kita orientasikan aliran fluida-nya yang kemudian dikuti oleh aliran gas," sambungnya.

Hingga akhirnya melimpahnya gas, membuat Abadi Mrapen kembali menyala.

Baca juga: Ganjar Minta Pelaku Pengeboran Ilegal di Sekitar Api Abadi Mrapen Ditindak

Bisa menyala hingga 50 tahun ke depan

Dinas ESDM Provinsi Jateng melakukan upaya penyelamatan padamnya Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021).DOKUMEN PEMPROV JATENG Dinas ESDM Provinsi Jateng melakukan upaya penyelamatan padamnya Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021).
Ahli geologi Handoko Teguh Wibowo menjelaskan, nyala Api Abadi Mrapen kali ini diperkirakan bisa bertahan hingga 50 tahun.

"Kandungan gas rawa melimpah di kawasan Api Abadi Mrapen. Kali ini kami optimis Api Abadi Mrapen mampu bertahan hingga 50 tahun. Pastinya masih ada peluang lapisan yang lebih dalam melimpah kandungan gasnya," ujar dia.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini memprediksi suplai gas rawa kali ini tidak akan mampu bertahan hingga ratusan tahun seperti sebelumnya.

"Reservoir atau tandon tempat gas terjebak berupa batu pasir di lapisan bawah mempunyai keterbatasan volume dan sudah release atau lepas ratusan tahun. Angka puluhan tahun adalah angka optimis dimana keberadaan gas di bawah masih tersimpan," terang dosen Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya tersebut.

Baca juga: Detik-detik Bripka M Bergulat dengan Penjahat hingga Hanyut di Sungai, Sempat Lambaikan Tangan

Halaman:


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com