LAMPUNG, KOMPAS.com - Tiga polda di jalur darat pemudik dari ujung Pulau Jawa hingga pintu masuk Sumatera petakan jalur tikus untuk antisipasi pemudik yang nekat.
Pemetaan ini disampaikan dalam rapat koordinasi lintas Polda Lampung, Polda Banten, dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel) di Hotel Emersia, Bandar Lampung, Selasa (20/4/2021).
Pada rapat koordinasi jelang Operasi Ketupat 2021 itu, ketiga polda telah memetakan jalur tikus atau alternatif yang kerap dijadikan jalan oleh pemudik yang memaksa melintas saat pelarangan mudik diberlakukan tanggal 6 Mei 2021 nanti.
Baca juga: Cegah Pemudik, 338 Titik Penyekat Disiapkan dan Jalur Tikus Diawasi
Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Wahyu Bintono mengatakan, hasil rapat sementara ketiga polda sudah memetakan jalur-jalur tikus tersebut.
"Sudah dipetakan, baik itu yang menuju Pelabuhan Merak dari Polda Banten, kemudian yang masuk ke Sumatera Selatan dari Polda Lampung dan Polda Sumsel," kata Wahyu, Selasa sore.
Wahyu mengatakan, Pelabuhan Merak di Provinsi Banten adalah pintu keluar bagi pemudik yang hendak menuju Sumatera melalui jalur darat dengan menyeberangi Selat Sunda.
Baca juga: Cegah Pemudik, Jalur Tikus hingga Perbatasan Banyumas Dijaga Ketat 24 Jam
Kemudian, ada beberapa pintu masuk ke Sumatera bagian selatan yang melintasi Provinsi Lampung.
Diantaranya, Jalan Tol Sumatera dari Bakauheni yang bisa langsung ke Palembang.
Kemudian Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang terbagi menjadi tiga jalur, yakni jalan lintas pantai timur (Jalinpantim) melalui Lampung Timur yang tembus ke Tulang Bawang dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Lalu Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) merupakan pintu masuk menuju Sumatera Selatan melalui Way Kanan dan Baturaja.
Selanjutnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) dari arah Lampung menuju Bengkulu.
Baca juga: Pihak Imigrasi Akan Selidiki Jalur Tikus Gubernur Papua Lukas Enembe Menuju Papua Nugini
Wahyu mengatakan, jalur-jalur alternatif di beberapa ruas jalan lintas itu sudah dipetakan. Sehingga bisa menyekat para pemudik yang nekat melakukan perjalanan saat pemberlakuan larangan mudik itu.
"Larangan mudik ini terutama adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Wahyu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.