Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Serangkaian Kekerasan KKB, Begini Kondisi di Beoga, Papua

Kompas.com - 20/04/2021, 17:02 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Setelah serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, warga kini sudah kembali melakukan aktivitas secara normal.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan, selama tiga hari dirinya berkunjung ke Beoga, ia melihat secara langsung kehidupan warga setempat mulai menggeliat lagi.

"Situasi terakhir di Beoga saat ini warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Kemarin kami melihat mama-mama sudah banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala," kata Kombes Iqbal, di Timika, setelah baru kembali dari kunjungan ke Beoga, pada Senin (19/4/2021), seperti dilansir dari Antara.

Tim Humas Satgas Nemangkawi berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.

Baca juga: KKB Diduga Melakukan Kekerasan Seksual terhadap Anak-anak

Iqbal juga mengungkapkan, saat ini aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika sudah kembali dimulai.

Sebelumnya nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga.

Sebab, kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.

"Kemarin sudah ada tiga kali penerbangan ke Beoga," ujar dia.

Ia juga meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga non Papua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka.

 

"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," ujar dia.

Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB.

Iqbal menyebut, terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umumnya dibakar oleh KKB.

Baca juga: Nenek 70 Tahun Dirampok Jelang Sahur, Dipukuli hingga Diambil Perhiasannya

Fasilitas yang dibakar itu yakni perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.

KKB sebelumnya menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen.

Tidak itu saja, KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan juga melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di wilayah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com