Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pemudik, 338 Titik Penyekat Disiapkan dan Jalur Tikus Diawasi

Kompas.com - 19/04/2021, 20:31 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 338 titik penyekatan disiapkan di berbagai titik khususnya perbatasan antarprovinsi. Itu dilakukan untuk mencegah pemudik yang nekat mudik.

"Titik penyekatan tersebut disebar di 27 kabupaten dan kota di Jabar," ujar Kepala Bidang Perhubungan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Jawa Barat, Iskandar saat dihubungi, Senin (19/4/2021).

Dari jumlah itu, di antaranya 13 titik di Kabupaten Bogor dan 5 titik di Sukabumi. Titik-titik tersebut akan dijaga oleh petugas gabungan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, selain penyekatan, pihaknya mengawasi jalur-jalur tikus yang kemungkinan digunakan warga yang nekat mudik ke kampung halaman.

Menurut Hery, berdasarkan data pusat Litbang Kemenhub, ada sekitar 83 juta warga di Indonesia yang biasanya melakukan mudik tahunan. Sebanyak 52 juta jiwa di antaranya ada di Pulau Jawa.

Dari angka terseut, ada sekitar 10,3 juta yang berasal dari Jabodetabek, di mana 4 juta merupakan warga Jabar.

Baca juga: Ada 16 Titik Penyekatan Mudik di Banten, Ini Lokasinya

Sedangkan dari Jawa Barat sendiri ada sekitar 13 juta. Artinya ada sekitar 17 juta warga Jabar yang diprediksi akan melakukan mudik.

Namun, karena pandemi Covid-19, masyarakat dilarang mudik. Meski demikian, ada kemungkinan 11 persen warga yang nekat mudik walau sudah ada larangan dari pemerintah.

Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya berkoordinasi dengan Dishub kabupaten/kota dan satgas Covid-19 setempat untuk sama-sama bertanggug jawab dalam pengendalian antisipasi pemudik.

"Artinya setiap daerah harus aware dengan data dan harus siap dengan kebijakan. Tapi konsepnya lebih ke pendekatan dan koordinasi," kata Hery.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Herawanto mengatakan, kebutuhan uang selama Ramadhan dan Lebaran 2021 di Jawa Barat (di luar Bogor, Depok, dan Bekasi) mencapai Rp 17,45 triliun.

Jumlah tersebut naik empat kali lipat dibanding hari biasa. Namun dibanding Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu turun 19,44 persen dari Rp 21,66 triliun.

"Angka penurunan ini terjadi selain karena pandemi Covid-19 juga karena peralihan transaksi dari tunai ke non tunai," tutur Herawanto.

Baca juga: Daftar 14 Titik Penyekatan di Karawang Selama Larangan Mudik 6-17 Mei

Untuk tahun ini, kebutuhan tersebut ada di Priangan sebesar Rp 12,21 triliun, kemudian Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) Rp 3,19 triliun dan Priangan Timur Rp 2,05 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com