Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Idap Sindrom Putri Tidur, Echa Tertidur Selama 7 Hari, Dokter Sempat Diagnosis Epilepsi

Kompas.com - 09/04/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siti Raisa Miranda (16) seorang pelajar asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) tertidur pulas selama tujuh hari terakhir.

Ia tidur sejak Kamis (1/4/2021). Diduga, Raisa yang kerap dipanggil Echa itu mengalami sindrom putri tidur.

Echa adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Mulyadi dan Siti Lili Rosita merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Baca juga: Kisah Echa, Penderita Sindrom Tidur Asal Banjarmasin, Pernah Tidur Pulas 13 Hari

Menurut ayah Echa, Mulyadi, anak gadisnya kerap tidur berhari-hari. Sindrom tersebut dialami Echa sejak ia berusia 13 tahun.

Ia sering tertidur pulas. Namun terkadang sembuh dan hidup seperti orang kebanyakan.

"Kalau tidak kena sindrom itu normal aja. Sekolah, main sama temannya. Selama pandemi belajar online dan kerjakan tugas juga lancar, tapi kalau sudah tidur seperti ini, ya begini," ucapnya.

Baca juga: Seorang Pelajar di Banjarmasin Tertidur Selama 7 Hari, Diduga Idap Sindrom Putri Tidur

Ia bercerita  Echa pernah tertidur pulas selama 13 hari tanpa bangun sedikit pun kecuali saat diberi makan dan minum serta buang air.

Itupun harus dibantu oleh kedua orangtuanya karena kondisinya sangat lemas karena kantuk.

"Paling lama dia tidur sampai 13 hari. Kami khawatir juga, tapi kami paksa beri makan dan minum agar dia bertahan," jelasnya.

Baca juga: Ini Kisah Rau, 16 Bulan Tertidur karena Sindrom Putri Tidur, Meninggal Setelah Dioperasi

Diagnosis epilepsi

Mulyadi bercerita, Kamis (8/4/2021) adalah hari kedelapan Echa tertidur pulas.

Ia sempat membawa Echa ke RSUD dr Ansari Salahe Banjarmasin. Oleh dokter, Echa didiagnosis penyakit epilepsi.

Selama dirawat di rumah sakit, Echa dalam posisi tidur pulas dan menggunakan infus. Karena kondisinya tak berubah, Echa dibawa pulang ke rumah.

"Selama dia di rumah sakit, dia hanya di infus. Mending kami bawa pulang dan rawat di rumah," tutur Mulyadi.

Baca juga: Menalar Fenomena Tidur 13 Hari Echa, Apa Benar Sindrom Putri Tidur?

Walaupun dalam keadaan tidur, Mulyadi membangunkan anaknya untuk disuap makanan dan minuman. Echa bangun tapi dalam kondisi lemas karena kantuk yang sangat.

"Kami coba bangunkan kalau kami suap agar dia tak kelaparan. Buang air juga begitu," tambah dia.

"Dalam empat bulan ini dia sudah tertidur selama dua kali, terakhir Desember 2020, setelah itu sembuh dan sekarang tidur lagi," ungkapnya.

Mulyadi berharap, Echa dapat sembuh dari sindrom putri tidur dan menjalani hidup normal seperti anak sebayanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Muhammad Haswar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com