Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Sleman Siagakan Tim Reaksi Cepat Antisipasi Dampak Badai Siklon Tropis Seroja

Kompas.com - 07/04/2021, 19:28 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman siagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengantisipasi dampak badai siklon tropis seroja.

Dari pemetaan ada beberapa wilayah di Kabupaten Sleman yang berpotensi rawan terdampak cuaca ekstrim.

"Sementara di BPBD Sleman yang jelas Pusdalops menyiagakan temen-temen TRC untuk memberikan bantuan penanganan terkini apabila nanti ada kejadian," ujar Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Badai Siklon Tropis Seroja Terjang Kupang, 3 Warga Tewas Tertimpa Bangunan yang Roboh

Joko Lelono menyampaikan, BPBD Sleman juga berencana mengirimkan surat edaran ke kecamatan-kecamatan.

Dalam surat tersebut, diminta kecamatan hingga tingkat desa meningkatkan kewaspadaan terkait dengan badai siklon tropis seroja.

Selain itu, kecamatan diminta menyiagakan unit pelaksana dan unit operasional.

"Keberadaan unit lak dan unit ops yang di kecamatan dan desa itu bisa melakukan penanganan kejadian awal. Jadi sebelum BPBD memberikan bantuan, apabila ini bener-bener terjadi itu kita bisa mengantisipasinya," tegasnya.

Menurutnya, badai siklon tropis seroja sebetulnya lebih banyak pengaruh dari Selatan.

Sehingga potensi dampak ada di Sleman Selatan.

"Nantinya jika ada yang terdampak pengerahan TRC dan komponen yang ada di BPBD ke arah sana," bebernya.

Baca juga: Diterjang Badai Siklon Tropis Seroja, Kantor Bupati dan Rumah Sakit di Sabu Raijua Rusak

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan potensi dampak ada di wilayah Sleman Utara.

"Jadi itu mulai Tempel ke Selatan, kita juga prioritas itu dari Tempel, Sayegan, Sleman sampai ke Mlati. Biasanya angin kencang masuk ke sana," tandasnya.

Diungkapkannya, selain pohon yang menjadi perhatian adalah wilayah-wilayah yang banyak terdapat baliho seperti Kecamatan Depok, dan Kecamatan Kalasan.

Sebab, beberapa waktu lalu, saat Sleman dilanda hujan disertai angin kencang ada beberapa baliho yang rusak.

"Kita lebih memperhatikan untuk disosialiasikan seperti baliho-baliho di jalan-jalan besar. Kemarin yang terjadi kan beberapa baliho sempat rusak, belum ambruk tapi rusak, itu nanti kita mengantisipasi memberikan informasi ke BKAD untuk pemilik itu agar di stanby di sana," tuturnya.

Pihaknya mengimbau agar pemangku wilayah di masing-masing kecamatan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar supaya tiga hari ke depan ini lebih waspada.

Masyarakat diminta tidak berada di tempat-tempat yang sekiranya membahayakan jika terjadi angin kencang.

"Saat melakukan kegiatan jangan di satu tempat yang rawan ambruk. Jangan berada atau berteduh di bawah pohon," pungkasnya.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) menyatakan dampak badai siklon tropis seroja masih berpotensi terasa di Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com