Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok MK, Penjual Airgun ke Penyerang Mabes Polri, Mantan Napi Teroris yang Serahkan Diri ke Polisi

Kompas.com - 05/04/2021, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Polisi menangkap MK, orang yang diduga menjual airgun kepada ZA, wanita penyerang Mabes Polri beberapa waktu lalu.

MK ternyata merupakan mantan narapidana kasus terorisme.

Tahun 2010, MK menyerahkan diri ke kantor polisi atas kasus pelatihan teroris di Bukit Jalin, Jantho, Aceh Besar.

Baca juga: Penjual Airgun ke ZA, Penyerang Mabes Polri, Ternyata Eks Napi Kasus Terorisme

Alumni Jalin

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.
Informasi mengenai MK dibenarkan oleh eks napi teroris lainnya yang kini juga menjabat Direktur Yayasan Jalin Perdamaian, lembaga deradikalisasi eks narapidana kasus terorisme, Yudi Zulfahri.

Yudi mengaku masih sering berkomunikasi dengan MK.

Yudi dan MK ternyata sama-sama alumni pelatihan teroris Jalin.

"Benar, MK mantan narapidana teroris. Alumni Jalin," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: Khairudin Siapkan Rp 75 Juta Bagi Orang yang Temukan Sang Istri, Ini Ciri-cirinya

 

IlustrasiMashable Ilustrasi
Bisnis airgun

Yudi membenarkan bahwa MK menggeluti bisnis penjualan airgun.

Menurutnya, bisnis itu memiliki laman daring sehingga bisa diakses siapa saja.

Yudi menyebut bahwa pembeli harus memperlihatkan KTP dan kartu tanda keanggotaan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).

Namun dia tidak tahu apakah bisnis MK terdaftar di Perbakin.

Baca juga: Jenazah Komandan Brimob yang Sempat Disuntik Vaksin AstraZeneca Dites Swab, Hasilnya Terinfeksi Covid-19

Selalu ikut program deradikalisasi, tinggalkan radikalisme

Ilustrasi radikalismeShutterstock Ilustrasi radikalisme
Yudi mengaku tidak yakin jika MK terlibat dalam kasus terorisme lagi.

Sebab MK selama ini aktif menghadiri kegiatan deradikalisasi BNPT.

"MK sudah meninggalkan paham radikalisme, Saya tidak yakin MK terlibat dalam jaringan terorisme, karena kami sering berdiskusi. Sudah jauhlah dari kata radikalisme itu," kata Yudhi.

Kini MK sedang dalam proses pemeriksaan di Mabes Polri.

Baca juga: Dihadiri 1.000 Orang, Kontes Kambing Dibubarkan Polisi, Peserta: Kasihan Panitia

Gedung Mabes Polri dijaga gegana setelah ada seseorang diduga teroris yang menyerang, Rabu (31/3/2021).KOMPAS.com/ NICHOLAS RYAN Gedung Mabes Polri dijaga gegana setelah ada seseorang diduga teroris yang menyerang, Rabu (31/3/2021).

Penembakan di Mabes Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan mengenai peristiwa penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) lalu.

Penyerang berinisial ZA masuk melalui pintu belakang lalu menuju pos penjagaan gerbang utama Mabes Polri.

Kemudian ZA menanyakan arah kantor pos.

Namun dia kembali lagi dan menyerang polisi di pos jaga dengan melakukan penembakan sebanyak enam kali.

Polisi kemudian menembak ZA hingga tewas di tempat. Menurut polisi, ZA diduga merupakan simpatisan ISIS.

Dia ternyata memperoleh senjara airgun yang dibeli secara online dari MK.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com