Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jung Jawa, Kapal Raksasa Penguasa Lautan Nusantara. Ada Sejak Abad ke-8, Kini Hilang dari Peradaban

Kompas.com - 02/04/2021, 13:03 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

Lambat laun, pelabuhan Malaka juga menjadi pusat perdagangan pada masa itu.

Terpusatnya perdagangan di pelabuhan Nusantara itu menjadi dorongan bagi orang di Jawa untuk terus mengembangkan kapal-kapal besar demi ekspansi kawasan dagangnya.

Niccolo da Conti seorang pedagang, penjelajah, dan penulis Italia menceritakan jika kapal kargo Jawa memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kapal terbesar bangsa Portugis di masa itu yakni Kapal Flor de La Mar.

Baca juga: Perlawanan Etnis Tionghoa terhadap VOC

Sementara itu dalam buku “Majapahit Peradaban Maritim” yang ditulis oleh Irwan Djoko Nugroho, Jung Jawa disbeut memiliki ukuran 4 hingga 5 kali lipat Kapal Flor de La Mar.

Bahkan, kapal jung bisa memuat komoditas hingga 2.000 ton.

Dari datatan Duarte Barosa diketahui jika Jung Jawa digunakan untuk melakukan perdagangan dari Asia Tenggara hingga Timur Tengah.

Mereka membawa barang dagangan seperti beras, daging sapi, kambing, babi, bawang, senjata tajam, emas, sutra, kamper, hingga kayu gaharu.

Baca juga: Perlawanan Gowa-Tallo (Makassar) terhadap VOC

Gagalnya regenerasi Mataram

Sayangnya kapal raksasa Jung Jawa mulai hilang dan tak dikenal oleh masyarakat saat ini.

Disebutkan salah satu penyebabnya adalah regenerasi kekuasaan Mataram yang membuat peradaban kapal jung mulai hilang.

Kala itu, Sultan Agung Mataram lengser dan pemerintahan Mataram jatuh ke Amangkurat 1 dan ia kemudian menjalin perjanjian dagang dengan Belanda melalui VOC.

Baca juga: Menginap di Museum Bahari, Seramkah?

Salah satu perjanjian tersebut berisi jika VOC diizinkan membuka pos dagang di wilayah Mataram. Sementara Mataram diizinkan berdagang ke pulau-pulau lain yang dikuasai VOC.

Untuk mencegah pemberontakan dari pihak yang tak setuju dengan perjanjian tersebut, Amangkurat 1 menutup pelabuhan.

Ia juga menghancurkan kapal-kapal di kota-kota pesisir. Keadaan semakin buruk saat VOC mulai menguasai pelabuhan pesisir di pertengahan pada abad ke-18.

Baca juga: Biografi Sultan Agung, Penguasa Mataram yang Tangkas dan Cerdas

Saat itu, VOC melarang galangan kapal digunakan untuk kapal dengan tonase melebih 50 ton. VOC juga menempatkan pengawas di masing-masing kota pelabihan.

Hingga saat ini, kapal raksasa Jung Jawa pun hilang dari peradaban dan hanya mejadi bagian dari sejarah maritim Nusantara yang terlupakan.

Baca juga: Ini Empat Daerah di Jabar yang Jadi Destinasi Favorit Wisatawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com