Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Ini Jerat Leher Sepupunya dengan Kawat hingga Tewas, Sebelumnya Sering Chat dengan Istri Korban

Kompas.com - 31/03/2021, 22:21 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Kasus pembunuhan terjadi di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Seorang karyawan pabrik wajan nekat menjerat majikannya yang tak lain sepupunya hingga meninggal dunia dalam mobil.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan, pihaknya mengamankan NK (22) asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang saat ini tinggal di Banguntapan, karena membunuh sepupunya sendiri yakni B (38) di dalam mobil Toyota Inova, Selasa (20/3/2021) sekitar pukul 23.00 WIB. Pihaknya masih mendalami motif kasus ini.

Baca juga: Pasca-Insiden Bom Bunuh Diri, Gereja Katedral Makassar Tetap Gelar Ibadah Peringatan Hari Paskah

Adapun kronologi pembunuhan, saat itu korban mengendarai mobil keluar dari rumah, saat itu bertemu pelaku dan diajak masuk ke dalam mobil.

"Tersangka dan korban saling kenal bekerja dalam satu pabrik yang dipimpin korban. Pelaku ini sepupu korban," kata Ngadi di Mapolres Bantul, Rabu (31/3/2021)

Setelah masuk mobil, pelaku langsung menjerat leher korban menggunakan kawat yang sudah dibawanya.

Polisi hingga kini belum mengetahui keduanya akan ke mana. Setelah mengetahui korban tak berdaya lalu NK mengendarai mobil korban.

Sambil membawa tubuh korban yang diduga sudah meninggal, pelaku mencoba menghilangkan barang bukti dengan membuang tubuh B di selokan di wilayah Sedayu Bantul.

Pelaku terus memacu mobil Innova dan membuang barang bukti dan senjata tajam yang dia bawa di daerah Godean, Kabupaten Sleman.

Dia juga sempat membuang nomor polisi mobil dan merusak kaca agar terlihat seperti dirampok.

Ngadi mengatakan, pelaku lalu membawa mobil ke wilayah Kulon Progo. Pada Rabu (31/3/2021) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, karena mobil tak menggunakan pelat nomor diberhentikan anggota Sat Reskrim Polres Kulon Progo.

"Dia bilang katanya mobil hasil curian sama korban, kalau sama-sama mencuri kok korban tidak ada," kata Ngadi.

Baca juga: Jasad Suami Istri Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Dimakamkan di Maros

Setelah didesak dan penelusuran polisi diketahui kendaraan tersebut tidak hilang. Pelaku pun mengakui sudah membunuh korban. Sekitar pukul 06.11 WIB, korban berhasil ditemukan di Selokan Selogedong, Argodadi, Kecamatan Sedayu.

Polisi pun berhasil mengamankan barang bukti lainnya seperti mobil, uang korban yang diambil pelaku.

Polres Bantul lantas menelusuri motif pembunuhan tersebut. Kepada petugas, pelaku mengaku sering diancam dibunuh oleh korban. Pelaku ini juga telah dikeluarkan dari pekerjaannya.

"Pengakuan tersangka dia sering di-bully mau dibunuh korban. Dari pada dibunuh memutuskan membunuh duluan," kata Ngadi.

Dari keterangan keluarga, didapati NK ini kerap menggoda istri korban melalui aplikasi pesan singkat. Hal itulah yang membuat korban marah pada pelaku.

"Setelah keterangan dari keluarga, ini karena pelaku nge-chat istri korban. Ternyata si tersangka yang goda istrinya," kata Ngadi.

Dijelaskan, pihaknya terus mendalami kasus ini. Dia mengatakan, jika dilihat dari kronologinya, kasus ini merupakan pembunuhan berencana.

Kini, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan hukuman maksimal ancaman 20 tahun penjara.

NK mengaku sering diancam, kalau masih tinggal di Yogyakarta, dia mau dibunuh dan rumah kakaknya mau diobrak-abrik.

Terkait kawat, NK mengaku untuk berjaga-jaga dan tidak merencanakan pembunuhan terhadap sepupunya itu.

Diakuinya, dirinya dan istri B sering video call dan pesan singkat melalui aplikasi percakapan. Namun hanya sebatas pekerjaan, dan dia menampik menjalin asmara.

"Bukan godain, cuma chatingan masalah pekerjaan," kata NK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com