JAYAPURA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) total di Kabupaten Nabire dan Boven Digoel.
Pilkada Nabire 2020 menelan anggaran sebanyak Rp 37 miliar, sedang Boven Digoel Rp 60 miliar.
Anggota Komisioner KPU Papua, Adam Arisoi menyebut, penghitungan dana pelaksanaan PSU di dua kabupaten tersebut telah dilakukan.
"Boven Digoel itu Rp 27 miliar karena banyak hal yang sudah tidak dibiayai lagi, pemutakhiran data sudah tidak, pembayaran honor sudah tidak banyak lagi, sosialisasi juga sudah berkurang, jadi dengan sendiri kebutuhan dana tidak sebanyak yang dari awal," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (31/3/2021).
Sementara biaya untuk PSU di Nabire turun menjadi Rp 20 miliar.
Baca juga: Hanya 18 Persen Pelajar di Papua Terima Bantuan Kuota Internet, Ini yang Dilakukan Pemprov Papua
"Nabire turun jadi Rp 20 miliar, itu karena penyelenggaranya sudah berkurang, pemutakhiran data juga sudah tidak ada, banyak anggaran yang terpangkas," jelas Adam.
Pelaksanaan PSU di Nabire direncanakan pada 14 Juli sedangkan Boven Digoel 23 Juni.
Untuk penyediaan anggaran, Adam meyakini KPU tidak akan menemui masalah.
"Saya pikir tidak ada masalah karena bupati definitif Boven Digoel meminta secepatnya NPHD harus ditandatangani karena ada uangnya, lalu Nabire caretaker bupatinya sudah dilantik untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu," tuturnya.
Terkait kondisi KPU Papua yang diisi oleh tiga orang, Adam menegaskan mereka akan tetap berusaha keras untuk menyukseskqn pelaksanaan PSU.
Hal ini juga diperingan dengan keputusan KPU RI yang mengambil alih pelaksanaan PSU pada Pilkada Boven Digoel.
"Kita akan upayakan semaksimal mungkin untuk bisa supervisi," kata Adam.
Baca juga: KPU Yalimo Anggarkan Rp 9,5 Miliar untuk Gelar PSU di 2 Distrik
Sebelumnya, KPU Yalimo telah mengagendakan pelaksanaan PSU pada 5 Mei 2021 dengan total anggaran Rp 9,5 miliar.
"Kami telah menghitung total kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan PSU di dua distrik (kecamatan) yakni Welarek dan Apalapsili sebesar Rp 9,5 miliar," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Yalimo, Yehemia Walianggen, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/3/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.