Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Terduga Teroris di Bima yang Ditangkap Densus, Dikenal sebagai Pedagang Tahu

Kompas.com - 31/03/2021, 13:34 WIB
Syarifudin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di Kota Bima, NTB. Mereka di antaranya berinisial B alias Gozi (26).

Diduga yang bersangkutan merupakan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Tim Densus kemudian menggeledah rumah terduga di Kelurahan Penatoi, Kota Bima, pada Senin (29/03/2021) pagi.

Ketua RT 011, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Nasrudin membenarkan peristiwa itu.

Ia pun mengaku terkejut setelah seorang warganya ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam jaringan teror.

Baca juga: 5 Terduga Teroris Ditangkap di Bima, Begini Respons Wagub NTB..

Sepengetahuannya, tetangganya yang ditangkap Densus 88 itu sudah memiliki istri. Satu keluarga tersebut memang sudah lama menjadi warga setempat.

Ia menyatakan, warga sekitar hanya mengenal B sebagai penjual tahu. Selain itu, yang bersangkutan juga aktif bertani.

"Tiap hari dia sibuk jualan dan juga bertani," kata Nasrudin, saat ditemui Kompas.com pada Rabu (31/3/2021).

Selama tinggal di Kampung Penatoi, kata dia, B tidak menunjukkan gerak gerik yang mencurigakan. Ia selama ini dikenal baik dan aktif berinteraksi dengan warga sekitar.

"Dia orangnya baik dan juga tetap berinteraksi dengan warga yang lain," kata Nasrudin.

Dia pun mengaku tak menyangka jika B terlibat dalam dugaan tindak pidana terorisme. Dengan kejadian tersebut, Nasarudin pun terkejut karena ia mengenal sosok B sebagai pribadi yang baik dan rajin beribadah.

"Ya kaget, karena menurut saya dia orangnya biasa-biasa saja, tak ada yang menucurigakan,’’ pungkasnya.

 

Sebelum diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah insiden bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Kelima terduga teroris itu ditangkap di beberapa tempat di Kota Bima.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, tim Densus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris pada Minggu (28/3/2021).

Keempat terduga teroris itu ditangkap di dua tempat berbeda, yakni Kelurahan Penatoi di Kecamatan Mpunda dan Pasar Amahami di Kecamatan Rasanae Barat.

Saat ini keempat terduga teroris telah ditahan di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti), Polda NTB.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Kota Bima, NTB

Mereka berinisial H, S (47) alias Udin Rebo, B alias Gozi (26), dan M (32).

Setelah mengembangkan kasus tersebut, polisi juga menangkap seorang terduga teroris lainnya pada Senin.

"Tadi pagi sudah dilakukan satu lagi penangkapan terhadap terduga teroris, dan saat ini sudah diamankan di Mako Brimob. Dengan inisial Y (30)," Kata Artanto.

Y ditangkap di Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asa kota, Kota Bima sekitar pukul 11.30 Wita.

Kelima terduga teroris itu diduga berafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com