MADIUN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Madiun mewacanakan memakai tempat isolasi khusus bagi perantau yang nekat mudik di Kota Pecel saat Lebaran.
Bagi warga yang nekat mudik ke Kota Madiun akan diisolasi di penjara angker peninggalan Belanda.
“Saya masih koordinasi Pak Danrem, bila perlu tempat angker (penjara peninggalan Belanda) itu saya gunakan. Lokasinya di bekas rumah tahanan militer,” kata Wali Kota Madiun, Maidi kepada Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
Maidi menyebut, rumah tahanan militer yang berada dibelakang kompleks Gereja Katolik Santo Cornelius Kota Madiun merupakan bekas penjara peninggalan Belanda.
“Di rumah tahanan militer itu ada ruang bekas penjara (peninggalan penjajah Belanda),” ujar Maidi.
Baca juga: Resmi Diterapkan, Ini 4 Lokasi Kamera Tilang Elektronik di Kota Madiun
Untuk diketahui, rumah tahanan militer di Kelurahan Pangongangan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, merupakan aset Kodam V Brawijaya.
Penjara itu dibangun penjajah Belanda tahun 1818. Rumah tahanan itu dahulunya merupakan penjara bagi tahanan sipil yang dianggap memberontak pemerintahan.
Setelah Indonesa merdeka, rumah tahanan itu masih digunakan untuk tawanan kasus-kasus politik. Salah satu tokoh nasional yang sempat menghuni di RTM itu adalah Sutan Syahrir.
Pantauan di lokasi RTM nampak lengang. Pintu masuk ke lokasi bekas penjara itu tertutup rapat.
Tidak ada satupun penghuni yang tinggal di rumah tahanan peninggalan penjajah tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.