Kedua nama putri tersebut diabadikan sebagai nama taman yang ada di Balekambang, yakni Taman Partini Tuin dan Partinah Bosch.
"Dua nama taman ini diambil dari nama putri KGPAA Mangkunegoro VII sehingga diabadikan menjadi dua taman di Balekambang ini," kata Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang Solo, Sumeh.
Baca juga: Cerita di Balik Dua Nama Taman di Balekambang Solo
Adapun kedua taman itu juga diketahui memiliki fungsi yang berbeda.
Taman Partini Tuin berfungsi sebagai penampungan air untuk membersihkan dan menggelontorkan kotoran sampah dari dalam kota.
Sedangkan Taman Partinah Bosch memiliki fungsi sebagai daerah resapan atau paru-paru kota. Hal itu terlihat dari sejumlah tanaman langka yang ada di kawasan tersebut, seperti kenari, beringin putih, beringin sungsang, dan apel cokelat.
Meski awalnya taman tersebut tertutup untuk orang luar keraton, pada era KGPAA Mangkunegoro VIII akhirnya dibuka untuk masyarakat umum sebagai tempat hiburan dan pentas seni.
Baca juga: Kembali Dibuka, Ini Wajah Baru Taman Balekambang Surakarta
Pada era 1970-an, area Taman Balekambang juga dimanfaatkan sebagai tempat pentas Srimulat yang melahirkan seniman terkenal seperti Timbul, Gepeng, Djujuk, Nunung, Mamik, dan Basuki.
"Taman Balekambang ini direvitalisasi tahun 2008. Di samping fungsi utama sebagai daerah resapan dan paru-paru kota, juga diperuntukkan sebagai ruang publik," kata dia.
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Robertus Belarminus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.