Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Taman Balekambang Solo, Dibangun Mangkunegara VII dan Akan Dijadikan Pusat Kebudayaan Jawa oleh Jokowi

Kompas.com - 28/03/2021, 18:14 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah, akan dijadikan pusat kebudayaan Jawa oleh Presiden Joko Widodo.

Untuk memastikan proses pembangunannya berjalan dengan baik, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono diterjunkan untuk melakukan riset dan perencanaan.

"Saya ingin menerjemahkan perintah itu. Ini yang sedang kita cari rohnya apa. Kalau cuma gedung-gedung kan gampang relatif. Tapi, bukan itu masalahnya. Maka harus hati-hati betul menterjemahkan perintah beliau itu," terang dia, Sabtu (27/3/2021).

"Jadi, harus hati-hati mendesainnya, merevitalisasinya tidak mungkin merubah kawasan botanical yang begitu luar biasanya ini," kata dia.

Baca juga: Diperintahkan Jokowi, Menteri PUPR Ingin Taman Balekambang Solo Jadi Pusat Kebudayaan Jawa

Terkait dengan rencana revitalisasi yang dilakukan itu, pihaknya akan melibatkan para budayawan dan tenaga ahli.

"Nanti ada masterplannya. Kami pelajari, saya konsultasikan dulu dengan beliau Pak Wali kalau setuju baru dikerjakan. Tidak mudah bicara budaya itu," tutur Basuki.

Sejarah Taman Balekambang

Taman Balekambang yang memiliki luas 9,8 hektar tersebut dibangun sekitar tahun 1921 pada masa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VII.

Taman tersebut dibangun sebagai hadiah untuk kedua putrinya, yaitu GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta.

 

Kedua nama putri tersebut diabadikan sebagai nama taman yang ada di Balekambang, yakni Taman Partini Tuin dan Partinah Bosch.

"Dua nama taman ini diambil dari nama putri KGPAA Mangkunegoro VII sehingga diabadikan menjadi dua taman di Balekambang ini," kata Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang Solo, Sumeh.

Baca juga: Cerita di Balik Dua Nama Taman di Balekambang Solo

Adapun kedua taman itu juga diketahui memiliki fungsi yang berbeda.

Taman Partini Tuin berfungsi sebagai penampungan air untuk membersihkan dan menggelontorkan kotoran sampah dari dalam kota.

Sedangkan Taman Partinah Bosch memiliki fungsi sebagai daerah resapan atau paru-paru kota. Hal itu terlihat dari sejumlah tanaman langka yang ada di kawasan tersebut, seperti kenari, beringin putih, beringin sungsang, dan apel cokelat.

Meski awalnya taman tersebut tertutup untuk orang luar keraton, pada era KGPAA Mangkunegoro VIII akhirnya dibuka untuk masyarakat umum sebagai tempat hiburan dan pentas seni.

Baca juga: Kembali Dibuka, Ini Wajah Baru Taman Balekambang Surakarta

Pada era 1970-an, area Taman Balekambang juga dimanfaatkan sebagai tempat pentas Srimulat yang melahirkan seniman terkenal seperti Timbul, Gepeng, Djujuk, Nunung, Mamik, dan Basuki.

"Taman Balekambang ini direvitalisasi tahun 2008. Di samping fungsi utama sebagai daerah resapan dan paru-paru kota, juga diperuntukkan sebagai ruang publik," kata dia.

Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com