Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kaltim: Kami Tiap Tahun Impor Beras, tapi dari Jawa, Sulawesi, dan Kalsel

Kompas.com - 26/03/2021, 17:10 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Gubernur Kaltim Isran Noor menanggapi rencana impor beras yang dicetus Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Menurut Isran, rencana tersebut menjadi tarik ulur karena masalah komunikasi.

Entah apa yang dimaksud Isran. Ia tidak menjelaskan detail.

Isran juga tak memberi jawaban, entah setuju atau menolak rencana impor beras saat dikejar pertanyaan awak media.

"Impor beras itu soal komunikasi saja. Impor beras itu kalau memang benar-benar ada ancaman kekurangan stok," ungkap Isran kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Polemik Impor Beras, Komisi VI DPR Akan Gelar Rakor bersama Mendag

Kaltim, kata Isran, setiap tahun selalu datangkan beras dari Pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan Selatan.

Hal tersebut lantaran produksi beras di Kaltim tidak bisa menopang konsumsi keseluruhan penduduk Kaltim yang hingga September 2020 berjumlah 3,77 juta jiwa.

"Kaltim setiap tahun impor (Impor yang dimaksud mendatangkan dari daerah lain di Indonesia bukan dari luar negeri) beras. Untungnya kita datangkan beras dari Jawa, Sulawesi dan Kalsel," tutur Isran.

Produksi padi dan beras di Kaltim dalam dua tahun terakhir terus merosot tajam.

Tepat dua tahun ini juga pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi memimpin Kaltim sejak terpilih 2018.

Keduanya mengusung visi Kaltim berdaulat. Salah satu poin turunannya berdaulat dalam ketahanan pangan.

Baca juga: Harga Gabah Anjlok Malah Mau Impor Beras, DPRD Sumsel: Peran Bulog Tak Berjalan Semestinya

Mengutip data BPS Kaltim, produksi padi di Kaltim tahun 2018 sebanyak 262.773 ton. Menurun pada tahun 2019 sebesar 253.818 ton.

Tak hanya padi, produksi beras juga menurun dari tahun 2018 sebanyak 152.059 ton menjadi 146.887 ton pada 2019.

Turunnya produksi padi dan beras ini disebabkan karena penurunan produktivitas, bukan penurunan luas panen.

Sebab, data luas panen menunjukkan kenaikan dari sebelumnya 64.961 hektar pada tahun 2018 menjadi 69.707 hektar pada tahun 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com