Setelah ketiga korban tewas ditemukan, tim pencari gabungan dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengevakuasi korban.
Tim satu dan dua membawa korban bernama Masani dan Yusuf untuk divisum ke Puskesmas Tepeleo, Kabupaten Halmahera Tengah. Namun, keluarga korban menolak, sehingga jenazah dibawa ke rumah duka.
Sementara itu, tim tiga yang hendak membawa jenazah Risno terkendala hujan yang turun dengan lebat. Jalur evakuasi yang dilewati tim itu pun terhalang banjir.
Tim tersebut akhirnya bisa mengevakuasi jenazah Risno pada Kamis dini hari.
“Perjuangan Tim Gabungan dari personel Brimob Polda Malut, Polres Halmahera Tengah, Satgas Pamrahwan, Koramil dan masyarakat sangat luar biasa, karena menembus rimbunnya hutan dengan jarak yang jauh serta medan yang sangat berat," kata Adip.
Baca juga: Kongres HMI di Surabaya, Raihan Ariatama Terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI 2021-2023
Tak hanya jarak dan medan yang berat, tim gabungan juga kesulitan karena banyak perangkap yang dipasang di sekitar lokasi.
Perangkap itu seperti bambu runcing yang dipasang di sejumlah titik dan pohon yang ditebang untuk menutup jalan menuju lokasi jenazah korban.
“Polda Maluku Utara juga telah mengirimkan tim penyidik sebanyak 5 personel untuk memback up Polres Halmahera Tengah dalam penanganan kasus pembunuhan di hutan Halmahera,” kata Adip.
Adip juga meminta seluruh masyarakat tak terpancing dengan kasus penyerangan yang menewaskan tiga warga tersebut.
"Mari bantu Polres Halmahera Tengah dan Polda Maluku Utara, untuk penanganan peristiwa ini sehingga segera mendapat titik terang dan kejadian serupa tidak terjadi kembali," jelas Adip.