Salin Artikel

Perjuangan Tim Mengevakuasi 3 Jenazah di Hutan Halmahera, Lewati Medan Berat hingga Perangkap Bambu

Tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan tersebut berada di sekitar Sungai Gwonly Piniti, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.

Penyerangan itu menewaskan tiga orang, yakni Yusuf (40), Masani (55), dan Risno (40). Jenazah Risno merupakan yang terakhir dievakuasi dari hutan tersebut.

Dalam peristiwa itu, tercatat empat orang selamat, di antaranya Jahid (40), Martawan (45), Anto (45), dan anggota Babinsa dari Koramil 1512-02/Patani Kopda Zain (35).

Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol Adip Rojikan mengatakan, korban diduga diserang oleh masyarakat suku Togutil yang tinggal di pedalaman hutan Halmahera.

Adip mengatakan, proses evakuasi dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Brimob Polda Maluku Utara, Polres Halmahera Tengah, Satgas Pamrahwan, Koramil, dan masyarakat.

Mereka memulai pencarian pada Minggu (21/3/2021), sehari setelah insiden penyerangan terjadi.

“Hari itu tim evakuasi kembali ke Desa Tepeleo Kecamatan Patani Utara dengan membawa Bapak Mujahid yang berhasil meloloskan diri dalam keadaan selamat menuju ke rumahnya," kata Adip dalam keterangannya, Kamis (25/3/2021).

Pada Senin (22/3/2021), pencarian dilanjutkan dengan rute kilometer 5 sampai dengan tempat kejadian perkara yang terletak di kilometer 12, tepatnya sekitar Sungai Gwonley di belakang Desa Damuli, Kecamatan Patani Timur.

Personel gabungan mendapat informasi, seorang warga bernama Martawan (45) ditemukan selamat sekitar pukul 13.45 WIT.

Setelah melanjutkan perjalanan, tim gabungan tiba di TKP sekitar pukul 14.30 WIT. Mereka pun menemukan tiga mayat yang sudah rusak.

“Kemudian, dari informasi terbaru dilaporkan, bahwa dua orang korban selamat atas nama Anto (45) dan Kopda Zain (35) sudah kembali dengan selamat yang sebelumnya melarikan diri ketika melihat pembunuhan tersebut,” tutur Adip.


Setelah ketiga korban tewas ditemukan, tim pencari gabungan dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengevakuasi korban.

Tim satu dan dua membawa korban bernama Masani dan Yusuf untuk divisum ke Puskesmas Tepeleo, Kabupaten Halmahera Tengah. Namun, keluarga korban menolak, sehingga jenazah dibawa ke rumah duka.

Sementara itu, tim tiga yang hendak membawa jenazah Risno terkendala hujan yang turun dengan lebat. Jalur evakuasi yang dilewati tim itu pun terhalang banjir.

Tim tersebut akhirnya bisa mengevakuasi jenazah Risno pada Kamis dini hari.

“Perjuangan Tim Gabungan dari personel Brimob Polda Malut, Polres Halmahera Tengah, Satgas Pamrahwan, Koramil dan masyarakat sangat luar biasa, karena menembus rimbunnya hutan dengan jarak yang jauh serta medan yang sangat berat," kata Adip.

Tak hanya jarak dan medan yang berat, tim gabungan juga kesulitan karena banyak perangkap yang dipasang di sekitar lokasi.

Perangkap itu seperti bambu runcing yang dipasang di sejumlah titik dan pohon yang ditebang untuk menutup jalan menuju lokasi jenazah korban.

“Polda Maluku Utara juga telah mengirimkan tim penyidik sebanyak 5 personel untuk memback up Polres Halmahera Tengah dalam penanganan kasus pembunuhan di hutan Halmahera,” kata Adip.

Adip juga meminta seluruh masyarakat tak terpancing dengan kasus penyerangan yang menewaskan tiga warga tersebut.

"Mari bantu Polres Halmahera Tengah dan Polda Maluku Utara, untuk penanganan peristiwa ini sehingga segera mendapat titik terang dan kejadian serupa tidak terjadi kembali," jelas Adip.


Sebelumnya, tiga warga ditemukan tewas penuh luka di dalam hutan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Ketiganya bernama Risno, Yusuf Kader, dan Masani.

Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Nico Setiawan menjelaskan, tujuh orang yang terdiri dari enam warga sipil dan satu personel TNI masuk ke dalam hutan pada Sabtu (20/3/2021).

Dari pemeriksaan dua orang anggota rombongan, mereka mengaku hendak mendulang emas.

“Ada juga keterangan lain dari mereka untuk berkebun. Mereka masuk ke hutan hingga kilometer 5, padalah sudah sampai kilometer 10,” kata Kapolres saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).

Sampai di hutan mereka langsung beristirahat. Namun, tiba-tiba rombongan dihujani anak panah.

Sebanyak empat di antara mereka berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka terkena duri atau pohon pada saat berlari. Sementara tiga orang lainnya tewas di lokasi.

Warga yang selamat melaporkan kejadian itu kepada polisi. Petugas lalu mendatangi lokasi untuk mengevakuasi korban.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/26/052000778/perjuangan-tim-mengevakuasi-3-jenazah-di-hutan-halmahera-lewati-medan-berat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke