Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Tegal Siapkan Ambulans Jemput Pedagang yang Menolak Vaksin

Kompas.com - 25/03/2021, 15:13 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, menerjunkan ambulans untuk menjemput para pedagang Pasar Langon yang menolak vaksin, Kamis (25/3/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Prima Indraswari mengatakan, langkah tersebut sebagai bentuk inovasi untuk mengajak dan memudahkan pedagang mendapatkan suntikan vaksin.

Meski sudah difasilitasi, dia mengaku masih ada pedagang yang menolak untuk divaksin.

"Tapi terus kita akan sosialisasi untuk memberikan pemahaman," katanya kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Realisasi Vaksinasi Covid-19 Kota Tegal Baru 14,78 Persen

Sementara itu, Kepala Pasar Langon Untung Santoso menyebut, hingga hari ketiga total baru 19 pedagang yang sudah divaksin.

"Hari ini 9 pedagang, kemarin dua hari sejak Senin hanya 10 orang saja," kata Untung di Pasar Langon, pasar terbesar di Kecamatan Tegal Timur.

Untung menyebut, rata-rata pedagang takut akan efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi Covid-19.

"Sasarannya di pasar ini sebenarnya 200 pedagang lebih," katanya.

Untung menduga, para pedagang yang menolak vaksin karena terpengaruh berita hoaks soal keamanan dan kehalalan vaksin.

"Mungkin termakan hoaks. Maka kami beri pengetahuan, petunjuk, bahwa vaksin itu memberikan kekebalan. Utamanya untuk usia 50 tahun ke atas," ujarnya.

Baca juga: Respons Dinkes Jateng soal Penghentian Penelitian Vaksin Nusantara

Diberitakan sebelumnya, vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kota Tegal diprioritaskan bagi pelayan publik dan pedagang pasar yang berusia lanjut (lansia).

Namun, pedagang yang rata-rata di usia 60 tahun ke atas justru banyak yang enggan divaksin dengan berbagai alasan.

Salah satu pedagang yang mengikuti vaksin di Puskesmas Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Sri Mulyani (32) mengaku menjalani vaksinasi Covid-19 setelah kuota bagi lansia yang menjadi prioritas masih banyak tersedia.

"Padahal prioritas lansia. Namun yang datang hanya sembilan orang. Katanya takut, pada tidak mau. Akhirnya ini yang maju (divaksin) yang muda-muda," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com