Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasionalisme di Tapal Batas, Tanah Masuk Malaysia, Warga Sebatik Pilih Tetap Jadi WNI

Kompas.com - 25/03/2021, 11:57 WIB
Khairina

Editor

Meski seluruh aset miliknya yang bernilai ratusan juta bahkan miliaran rupiah masuk Malaysia, ia dengan mantab memilih Indonesia.

Raya mengaku ikhlas jika memang seluruh harta miliknya masuk Malaysia. ia hanya meminta pemerintah Indonesia memberikan ganti untung supaya bisa pindah ke lokasi lain dan memulai usaha baru di tempat tersebut.

‘’Saya merasa punya ikatan batin dengan Indonesia. Saya lahir 17 Agustus 1950, tepat saat orang menyanyikan Indonesia Raya. Makanya setiap lagu itu dinyanyikan saya menangis, saya tidak mau tinggalkan Indonesia,’’ujar Raya yang tiba tiba saja bercucuran air mata.

Baca juga: Tak Rela Warga Perbatasan RI-Malaysia Terus Sulit Berobat, Marten Hibahkan Tanah untuk Dijadikan Puskesmas

Raya adalah nama pemberian orang tuanya sejak kecil. Nama itu mengingatkan dia akan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Setiap usaha yang dirintisnya selalu diberi nama Suraya, yang berarti orang yang lahir untuk Indonesia Raya.

Aset Raya tidak sedikit. Ada rumah pribadi dengan luas 9 x 17 meter, toko kelontong seluas 7 x6 meter, sarang burung wallet seluas 4 x 20 meter, dan kontrakan 13 pintu.

‘’Banyak yang menyuruh sekalian saja masuk Malaysia, jawaban saya tetap tidak. Walau itu semua aset saya tidak ada yang lain, saya lebih memilih pindah kalau memang di situ milik Malaysia. Saya yakin negara tidak akan menyakiti rakyatnya,’’kata Raya.

Belum ada kejelasan nasib tanah warga perbatasan

Awalnya, Kecamatan Sebatik Utara mencatatkan ada 43 warga yang tanahnya masuk wilayah Malaysia.

Ada sawah, kebun, dan bangunan. Bahkan jalanan menuju kantor kecamatan Sebatik Utara adalah wilayah Malaysia.

Akibatnya, masyarakat Sebatik Utara bahkan harus lewat Malaysia jika ingin ke kantor kecamatan.

Camat Sebatik Utara Zulkifli mengaku belum tahu berapa luasan lahan yang masuk Malaysia.

‘’Kemarin dari 43 warga yang mengaku memiliki lahan yang sekarang masuk Malaysia, kita verifikasi tinggal 28 orang. Mereka bersertifikat BPN, tapi untuk luasan, kami tidak berwenang mengukur. Jadi kami belum berani menyebut berapa luasan yang masuk Malaysia,’’katanya.

Sementara itu, Wamen Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengatakan, kasus yang terjadi di Pulau Sebatik baru pertama terjadi di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com