Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Iseng, Warga Gunungkidul Menjadi Pembudidaya Lobster Air Tawar

Kompas.com - 24/03/2021, 15:17 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Memasuki Padukuhan Ngaliyan, Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di beberapa rumah terdapat kolam kecil depan rumah.

Bukan kolam ikan, tapi kolam lobster air tawar yang dikembangkan oleh masyarakat sejak 8 tahun terakhir.

Awal budidaya lobster air tawar cukup unik, karena salah seorang warga bernama Danuyanto pulang dari Jakarta membawa puluhan lobster air tawar kecil pada 2013.

Baca juga: Pemuda Ini Sebulan Raup Omzet Belasan Juta dari Jualan Baju Bekas

Saat itu, rumah adiknya sedang direnovasi, lobster yang dipelihara Danu pulang ke Ngaliyan.

Awalnya diletakkan di aquarium, karena ukurannya semakin besar lalu dibuatkan kolam kecil.

Setelah dipelihara beberapa bulan lobster itu semakin banyak.

"Jadi awalnya tidak sengaja, bapak itu bawa pulang lobster ukuran kecil, cuma ditaruh ember lalu, dipindah ke aquarium, dan dibuatkan kolam," kata Sugiyanti istri Danuyanto saat ditemui di rumahnya Rabu (24/3/2021).

Setelah semakin banyak, lalu ada pendampingan dari pemerintah dan mendapatkan bantuan kolam.

Baca juga: Berawal dari Hobi, Ita Kini Punya Usaha Budidaya Kaktus dengan Omzet Rp 20 Juta Sebulan

Lalu terbentuklah kelompok peternak lobster Danutirto yang sekarang beranggotakan sekitar 25 orang.

Belasan kolam kecil ada di bagian kiri rumahnya, gemericik air dari pompa sirkulasi air pun terdengar saat berbincang dengan Sugiyanti.

Darminto Salah seorang Anggota Pembudidaya Lobster Air Tawar Menunjukkan Lobster air Tawar di Pulutan, Wonosari, Gunungkidul Rabu (24/3/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Darminto Salah seorang Anggota Pembudidaya Lobster Air Tawar Menunjukkan Lobster air Tawar di Pulutan, Wonosari, Gunungkidul Rabu (24/3/2021)
Hari ini Danuyanto sedang bekerja di kota Yogyakarta, baru pulang sore hari.

"Pagi sebelum berangkat (Danuyanto) mengecek air, perawatannya cukup mudah kok," kata Sugiyanti

"Makanannya hanya kacang hijau, atau kecambah," lanjut dia.

Sugiyanti mengajak Darminto salah seorang anggota kelompok untuk menjelaskan budidaya lobster air Tawar itu.

Baca juga: Cerita Nelayan Benur di Lombok yang Hidupnya Tak Tentu karena Tengkulak

Darminto menceritakan budidaya lobster air tawar itu sangat menjanjikan, sebab, kelompoknya hingga kini kewalahan untuk mencukupi kebutuhan peternak.

"Kita hanya pembibitan saja masih kurang, belum sampai pembesaran sudah dibeli pengepul," kata Darminto.

Dijelaskannya, hingga kini lobster setiap dua minggu atau satu bulan biasanya dilakukan pengiriman 5.000 an bibit ukuran 1 inchi dengan harga pasaran Rp 1.000-an hingga Rp 2.500 per ekor tergantung ukuran.

Lobster itu diperoleh dari anggota kelompok atau masyarakat yang ikut memelihara. Sekarang tak hanya di Padukuhan Ngaliyan, tetapi juga warga di sekitar Kalurahan Pulutan.

"Kalau siap konsumsi ya sekilo berisi 12 ekor, dijual sekitar Rp 150.000," ucap Darminto.

"Untuk mencapai dari ukuran 1 inchi ke siap konsumsi paling tidak 7 bulan," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Diminta Cabut Kebijakan Ekspor Benih Lobster

Menurut dia, untuk memelihara lobster air tawar pun mudah yang terpenting dilakukan pemeriksaan rutin airnya, dan untuk makananya diperhatikan jangan sampai kebanyakan.

Makanan pun diperoleh mudah karena hanya kacang-kacangan atau jagung.

Dia berharap pembibitan lobster ini bisa ditiru oleh masyarakat lain karena prospek ke depan cukup baik.

Apalagi kelompoknya sampai kewalahan menerima permintaan bibit dari pengepul.

"Prospeknya cukup baik untuk tambahan penghasilan keluarga, karena perawatannya cukup mudah," kata Darminto.

Baca juga: Eks Dirjen Perikanan Diancam karena Tak Setuju Ekspor Benih Lobster, Akhirnya Pilih Mundur dari Jabatan

Untuk air, beberapa minggu sekali air dalam kolam dikurangi dan ditambah air baru dari sumur yang berada tak jauh dari kolam.

Selain itu memindahkan lobster besar setelah bertelur agar tidak kanibal. Setelah menjelaskan, Darminto pun melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com