Hari ini Danuyanto sedang bekerja di kota Yogyakarta, baru pulang sore hari.
"Pagi sebelum berangkat (Danuyanto) mengecek air, perawatannya cukup mudah kok," kata Sugiyanti
"Makanannya hanya kacang hijau, atau kecambah," lanjut dia.
Sugiyanti mengajak Darminto salah seorang anggota kelompok untuk menjelaskan budidaya lobster air Tawar itu.
Baca juga: Cerita Nelayan Benur di Lombok yang Hidupnya Tak Tentu karena Tengkulak
Darminto menceritakan budidaya lobster air tawar itu sangat menjanjikan, sebab, kelompoknya hingga kini kewalahan untuk mencukupi kebutuhan peternak.
"Kita hanya pembibitan saja masih kurang, belum sampai pembesaran sudah dibeli pengepul," kata Darminto.
Dijelaskannya, hingga kini lobster setiap dua minggu atau satu bulan biasanya dilakukan pengiriman 5.000 an bibit ukuran 1 inchi dengan harga pasaran Rp 1.000-an hingga Rp 2.500 per ekor tergantung ukuran.
Lobster itu diperoleh dari anggota kelompok atau masyarakat yang ikut memelihara. Sekarang tak hanya di Padukuhan Ngaliyan, tetapi juga warga di sekitar Kalurahan Pulutan.
"Kalau siap konsumsi ya sekilo berisi 12 ekor, dijual sekitar Rp 150.000," ucap Darminto.
"Untuk mencapai dari ukuran 1 inchi ke siap konsumsi paling tidak 7 bulan," kata dia.
Baca juga: Pemerintah Diminta Cabut Kebijakan Ekspor Benih Lobster
Menurut dia, untuk memelihara lobster air tawar pun mudah yang terpenting dilakukan pemeriksaan rutin airnya, dan untuk makananya diperhatikan jangan sampai kebanyakan.