Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Ton Keripik Apel Dibakar karena Kedaluwarsa Tak Laku Selama Pandemi

Kompas.com - 24/03/2021, 15:05 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Wahyu Nano, seorang pelaku UMKM di Kota Batu, Jawa Timur, membakar 1,5 ton keripik apel yang diproduksinya, Selasa (23/3/2021).

Keripik apel itu sudah tidak layak jual karena kedaluwarsa.

Wahyu mengatakan, keripik apel tersebut tidak terdistribusi ke pasar sejak pandemi melanda Indonesia, khususnya di Kota Batu.

Baca juga: Tips dan Tantangan Membangun Bisnis Kedai Kopi hingga Raup Omzet Rp 100 Juta Per Bulan

“Kami tidak mungkin menjual produk karena sudah satu tahun tersimpan. Keadaannya sudah kedaluwarsa dan tidak layak jual,” jelasnya dikutip dari Suryamalang, Rabu (24/3/2021).

Selain dibakar, sisa produk keripik apel lainnya juga dibuat untuk pakan ternak.

“Sisanya diberikan ke ternak sebagai pakan dari pada dikonsumsi masyarakat bisa bahaya nanti, keracunan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.

Baca juga: Modal Awal Pinjam Sana Sini, Kini Bisnis Kedai Kopi 4 Anak Muda Beromzet Rp 100 Juta Per Bulan

Anggota DPRD Kota Batu, Khamim Tohari yang juga produsen Kendedes Selecta Fruit juga mengalami hal serupa.

Sejak Maret 2020, dirinya tidak lagi berproduksi. Hal itu menyebabkan 30 orang karyawan harus dirumahkan.

 

“Dalam sehari dulu omzetnya antara Rp 7- Rp 10 juta. Sejak Maret tahun lalu hingga Maret tahun ini sudah tidak produksi,” katanya.

Khamim yang juga Ketua Komisi C DPRD Kota Batu ini sempat mengajak para jurnalis ke tempat produksi keripik.

Di sana, ada empat mesin pembuat keripik serta puluhan mesin pendingin yang tidak lagi beroperasi.

Khamim mengatakan, banyak karyawan yang menggantungkan hidupnya di sana.

Ia hanya bisa berharap agar pandemi bisa segera berakhir.

"Sebenarnya kami kasihan, tapi ya bagaimana lagi," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul: Tak Terjual Hingga Kadaluarsa, 1,5 Ton Keripik Apel Kota Batu Dibakar, Pengusaha: Gara-Gara Pandemi,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com