Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Anak Pancung Ayah, Tak Diizinkan Menikah dan Mengaku Mau Disantet, Bagian Tubuh Korban Dibawa Keliling Kampung

Kompas.com - 23/03/2021, 14:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Setelah itu, bagian kepala tersbeut dimasukkan pelaku ke dalam karung dan dibawa keliling kampung dengan menggunakan motor.

"Jadi setelah dipenggal, kepala korban dibawa berkeliling kampung, pelaku naik motor," kata Kepala Kampung Sendang Rejo, Hotini.

Baca juga: Anak Bunuh Bapak secara Sadis di Lampung Tengah, Bagian Tubuh Korban Dibawa Keliling Kampung

 

Diduga gangguan jiwa

Kata Edi, dari keterangan masyarakat sekitar bahwa pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)

"Info dari masyarakat juga bilang pelaku ini mengalami gangguan jiwa," ujarnya.

"Rencana siang ini mau kami bawa ke RSJ untuk diobservasi," lanjutnya.

Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Anak di Lampung Memancung Ayahnya

 

4. Pengakuan pelaku

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Kata Edi, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya kepada PK, ia nekat membunuh ayahnya karena mau disantet dan tidak diizinkan menikah.

"Dia ngakunya nggak diizinkan menikah oleh orangtuanya, dan merasa mau disantet," ungkapnya.

Namun, kata Edi, saat pemeriksaan tersebut jawaban pelaku selalu berputar-putar dan tidak jelas.

"Jawabannya (pelaku) tidak jelas," ujarnya.

Hal senada dikatakan Kepala Kepala Kampung Sendang Rejo, Hotini yang mengatakan bahwa pelaku sempat menyampaikan ingin menikah.

Hal itu, lanjut Hotini, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga.

"Pelaku mau menikah, tapi orangtuanya menolak," ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Anak Pancung Bapak di Lampung Tengah: Tidak Diizinkan Menikah dan Merasa Mau Disantet

 

(Penulis Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor Aprillia Ika, Ababa Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com