Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Cara Mendaftar

Kompas.com - 18/03/2021, 17:50 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya membuka lowongan pekerjaan bagi warga Kota Pahlawan.

Rekrutmen dilakukan sebagai upaya Pemkot Surabaya memberikan hak warga untuk mendapatkan pekerjaan, terlebih dalam suasana pandemi seperti saat ini.

Baca juga: Lowongan Kerja di Pemkot Surabaya lewat RT, Ini Alasannya

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, semua warga yang memiliki potensi dan kompetensi kerja yang baik, mereka berhak mendapatkan pekerjaan.

"Maka sekarang ini kita sudah melakukan pendataan baik itu di dinas kependudukan maupun dinas sosial yang bekerjasama dengan camat, lurah, sampai pada tingkatan RT," kata Armuji kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Pemkot Surabaya Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya

Nantinya, warga yang membutuhkan lapangan pekerjaan akan langsung didata oleh setiap RT di wilayah masing-masing.

"Kenapa pendataan dilakukan pada tingkatan RT? Karena RT lebih tahu warga miskin yang notabene mereka tidak bekerja. Dalam arti kena PHK ataupun belum bekerja. Dengan itu mereka bisa didata oleh RT," ujar Armuji.

Ia mengatakan, selama ini data warga miskin tumpang tindih karena RT tidak pernah dilibatkan.

Dia mencontohkan seperti bantuan sosial kepada warga. Menurut Armuji, ada banyak masyarakat yang semestinya tidak berhak menerima bantuan, tapi terdata menerima bantuan.

Sementata yang layak mendapat bantuan justru tidak mendapatkan bantuan.

"Karena dulunya RT dikesampingkan dan pakai data lama. Komplain selama ini di masyarakat kan begitu. Ada rumah warga yang mewah, bagus-bagus dapat BLT. Warga yang miskin enggak dapat. Itu kan pakai data lama, data kira-kira," kata Armuji.

Karena itu dalam proses rekrutmen kali ini pihaknya menghindari data lama yang selama ini digunakan.

Ia pun meminta seluruh RT untuk melakukan pendataan ulang terkait proses rekrutmen tersebut.

"Kita pakai data baru semua. Kita pakai sistem bottom up. Formula ini yang nantinya akan kita lakukan," kata Armuji.

Armuji menjelaskan, pendataan warga yang membutuhkan lapangan kerja sudah mulai dilakukan oleh setiap penguru RT.

Setelah pendataan selesai dilakukan, data itu nantinya dicocokkan dengan data di Dinaspendukcapil Surabaya dan diserahkan ke Dinas Sosial Surabaya .

Ia memberi target pendataan warga ini harus rampung dalam tiga pekan ke depan. Sehingga warga tak perlu menunggu lama untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

"Saya sudah koordinasi dengan dispendukcapil dan dinsos bahwa pendataan ini kita kasih waktu tiga minggu. Tiga minggu itu sekaligus sudah fix dan mereka (dinsos) sudah mendapatkan data warga yang butuh lapangan pekerjaan," kata Armuji.

Setelah mendapatkan data tersebut, Pemkot Surabaya akan melihat kompetensi warga yang telah didata.

Kemudian, pemkot akan memanggil warga yang membutuhkan pekerjaan itu untuk diberi pekerjaan sesuai dengan skill dan kemampuannya.

"Setelah ada pendataan ini, kita akan tahu latar belakang dan tingkat pendidikan warga yang melamar pekerjaan. Setelah itu baru ditentukan  si A ditempatkan di mana, si B ditempatkan di mana. Karena itu akan bergantung pada data diri dan latar belakang pendidikannya," kata dia.

Ia menyampaikan, dalam proses rekrutmen ini nantinya warga akan dipekerjakan di lingkungan Pemkot Surabaya dan di sejumlah perusahaan swasta.

Namun, tidak semua warga bisa bekerja di lingkungan pemkot sebagai tenaga kontrak atau outsourcing.

Lagi pula, kata Armuji, banyak perusahaan swasta yang membutuhkan karyawan.

Hanya saja, ia menilai bahwa sejumlah perusahaan di Surabaya tidak banyak merekrut karyawan yang berasal dari Surabaya sendiri.

Beberapa perusahaan masih banyak merekrut karyawqn dari luar daerah.

"Kalau melihat seperti itu kan prihatin juga. Warga surabaya, mereka sebagai tuan rumah, mereka tidak bisa mendapatkan suatu pekerjaan. Di sisi lain banyak warga Surabaya yang menganggur bertahun-tahun," tutur Armuji.

"Yang penting warga Surabaya tidak pilih-pilih. Misalnya ijazah SMA minta posisi penting di PDAM. Ini yang tentunya perlu kita sampaikan ke warga," kta Armuji menambahkan.

Kualifikasi

Syarat utama dalam proses rekrutmen ini adalah warga harus ber-KTP Surabaya dan bertempat tinggal di Surabaya.

Mengenai kualifikasinya, akan dilihat dari pendataan warga yang dilakukan di tingkat RT.

"Soal kualifikasi, kalau cuma tenaga kasar, SMA ke bawah saya kira enggak ada masalah. Kecuali kalau menyangkut tenaga administrasi, pasti ada kualifikasi tertentu ya seperti pendidikan dan lain-lain. Itu kalau outsourcing di lingkungan pemkot ya," kata Armuji.

"Misalnya tenaga teknik atau perawat ini kan butuh kemampuan dan ijazah yang berbeda. Itu nanti akan bisa terkualifikasi setelah kita menerima data warga dari RT," imbuh Armuji.

Dalam proses rekrutmen ini, setiap KK minimal hanya satu orang yang didata atau didaftarkan untuk menerima pekerjaan.

"Minimal dalam satu keluarga ada satu orang, jadi enggak tumpuk-tumpuk. satu keluarga satu orang yang akan didata oleh para RTnya," kata Armuji.

Karena itu, RT harus bersikap objektif dan tidak tebang pilih untuk menentukan warga yang benar-benar layak mendapatkan pekerjaan.

Warga juga diminta mengawasi apabila merasa layak untuk mendapatkan pekerjaan, tapi tidak didata oleh RT.

"Makanya warganya juga saling mengawasi dan melakukan cross check. Kalau warga itu merasa warga miskin, mereka pasti akan mendatangi RT-nya supaya ikut terdaftar dalam rencana pemerintah kota merekrut tenaga kerja ini," kata Armuji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com