Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dansatgas Latpur soal Polemik Lahan di Balik Pembangunan Makogabwilhan II

Kompas.com - 18/03/2021, 02:18 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Komandan Satuan Tugas Latihan Tempur (Dansatgas Latpur) Kol Inf Helmi Tachejadi Soerjono menjelaskan, polemik lahan pembangunan Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Makogamwilhan) II Mabes TNI dan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodam VI Mulawarman di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Helmi menyebut, sebetulnya hanya empat KK yang dibebaskan lahannya karena terdampak pembangunan Makogamwilhan II Mabes TNI dan Puslatpur Kodam VI Mulawarman dari total luasan yang disiapkan sebanyak 50 hektar.

“Tidak ada 18 KK itu. Dari 18 KK itu yang kita ambil hanya 4 KK,” ungkap Helmi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Polemik Lahan di Balik Pembangunan Makogabwilhan II Mabes TNI di Kutai Kartanegara

Helmi merinci dari empat KK tersebut, dua KK memiliki bangunan rumah dan dua KK lainnya hanya punya lahan dan semuanya sudah diganti TNI.

“Dua rumah itu punya Pak Yanto dan H Mariadi. Rumah Pak Yanto kami sudah ganti. Rumahnya bagus. Ada AC dan lapangan tenis dengan luas lahan sekitar 800 meter persegi. Sementara rumah H Mariadi sudah diganti juga, beliau ikhlas menyerahkan,” jelas Helmi. 

Selain rumah, Helmi menyebut TNI juga mengganti lahan masyarakat.

Dirinya merasa keberatan jika ada yang mengaku belum mendapat haknya secara baik.

“Ada kandang ayam kami ganti dengan uang Rp 100 juta,” tegas dia.

Tak hanya itu, kata dia, rumah warga yang telah diganti diminta membongkarnya secara baik-baik dan membawa semua bahan-bahan, seng, kayu, paku dan lainnya supaya bisa digunakan kembali.

“Kalau butuh truk (angkut bahan) kita bantu. Jadi tidak benar itu kalau ada yang menyebut ada 18 KK. Saya tegaskan hanya 4 KK dan semua sudah selesai,” tegas dia.

Baca juga: Ibu Kota Pindah, Mabes TNI Akan Pindah ke Wilayah Kutai Kartanegara

Terkait besaran dana ganti rugi senilai Rp 10.000 sampai Rp 15.000, Helmi menegaskan, angka tersebut sudah di atas nilai jual objek pajak (NJOP).

Dikatakannya, NJOP di daerah itu hanya sekitar Rp 6.000.

“Artinya kami sudah tinggikan nilainya. Saya enggak mau bohongi rakyat,” tegas dia.

Dia mengatakan, dana tersebut merupakan dana kerohiman warga yang sudah menempati dan menggarap lahan tersebut.

“Warga hanya garap bukan hak milik. Kalau mereka punya sertifikat tentu beda nilainya. Mereka hanya punya surat segel,” terang dia.

Helmi mengaku pernah menawarkan pembangunan pasantren dan masjid bagi warga di lokasi tersebut. Namun, belum menemukan lahan dan lokasi yang tepat.

Sebelumnya diberitakan, sebagian warga di Desa Margomulyo, Kecamatan Samboja, yang terdampak pembangunan Makogamwilhan II, belum melepas lahannya karena nilai ganti rugi Rp 15.000 per meter yang ditawarkan TNI dianggap tak sesuai.

Seorang warga menyebut ada 18 KK yang masih mempertahankan lahannya. Karena itu, mereka menawarkan opsi tukar guling.

Opsi tersebut kemudian disepakati  bersama antara warga bersama TNI yang difasilitasi pihak kelurahan pekan lalu.

Karena kesepakatan itulah, TNI mencarikan rumah dan lahan untuk warga yang terdampak, salah satunya Yanto ayah dari Winda Kurniawati.

Sebagai informasi, pembangunan Puslatpur dan Makogamwilhan II Mabes TNI ini membutuhkan lahan sekitar 50 hektar.

Kawasan pertahanan ini disebut sebagai penopang ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara (PPU), karena, letaknya tak jauh.

Kawasan ini menjadi perbatasan antara Kutai Kartanegara dan PPU sebelah utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com