Dody menuturkan, pihaknya menggunakan bahan alami dalam melakukan konservasi fragmen fosil di Museum Anjuk Ladang.
Salah satunya dengan memakai jeruk nipis untuk membersihkan matriks yang menempel di fosil.
Baca juga: Kronologi Aiptu Gede Putra Meninggal Saat Kawal Kunjungan Presiden di Bali, Tiba-tiba Pingsan di Pos
“Mulai dua tahun yang lalu kita mengembangkan bekerja sama dengan beberapa universitas salah satunya adalah Universitas Negeri Solo (Universitas Sebelas Maret). Kita mengembangkan pembersihan dengan jeruk nipis,” tutur Dody.
Selain itu, pihaknya juga menggunakan minyak atsiri yang dipakai untuk mengawetkan fosil.
“Ini ada minyak atsiri juga, kita coba untuk melakukan preservasi jadi untuk pengawetan fosilnya tersebut,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.