KOMPAS.com - Wiji Wijayanti dan keluarganya merupakan nasabah BMT Taruna Sejahtera di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Ratusan juta Rupiah tersimpan di sana.
Pada 2019 lalu, Wiji mendepositkan Rp 70 juta.
Ibu dan pamannya turut menjadi nasabah.
"Ibu saya yang bernama Sini juga menjadi nasabah sebesar Rp 100 juta dan paman saya Wakimin Rp 80 juta sejak Juni 2019," tuturnya di kantor pengacara Res Fobia, Selasa (16/3/2021).
Sewaktu uang tersebut ingin diambil sesuai dengan tempo yang disepakati, ternyata tidak bisa.
Wiji mengalami hal ini pada September 2020 lalu.
Baca juga: Kisah Satu Keluarga Tak Bisa Ambil Simpanan di BMT: Uang Jutaan, Suruh Ambil Rp 200.000
Dengan kesal, dia menceritakan bahwa uang depositonya tak bisa diambil.
Saat itu, dia diberitahu BMT tidak memiliki uang.
"Saya pernah saat akan mengambil uang, malah disuruh mengambil uang Rp 200.000 yang ada di kasir. Lha uang saya dan keluarga itu jutaan, kok disuruh ambil segitu," kata Wiji dengan kesal.
Hal yang serupa dialami pamannya. Padahal, uang tersebut dibutuhkan sekali.
Saat ini, pamannya sedang terkena stroke. Dia sangat membutuhkan uang itu untuk berobat.
"Paman saya itu menabung dari uang pensiunnya, dia mendapat Rp 95 juta, dan dimasukkan Rp 80 juta. Sekarang sakit stroke tapi uangnya tidak bisa keluar, padahal mau dipakai berobat," ungkapnya.
Baca juga: Tangisan Histeris Nasabah Tak Bisa Ambil Uang Tabungannya, Geruduk Kantor BMT Semarang