Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Keluarga Ini Simpan Uang di BMT, akan Dipakai Pengobatan Stroke, tapi Tak Bisa Diambil

Kompas.com - 16/03/2021, 14:33 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Wiji Wijayanti dan keluarganya merupakan nasabah BMT Taruna Sejahtera di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Ratusan juta Rupiah tersimpan di sana.

Pada 2019 lalu, Wiji mendepositkan Rp 70 juta.

Ibu dan pamannya turut menjadi nasabah.

"Ibu saya yang bernama Sini juga menjadi nasabah sebesar Rp 100 juta dan paman saya Wakimin Rp 80 juta sejak Juni 2019," tuturnya di kantor pengacara Res Fobia, Selasa (16/3/2021).

Sewaktu uang tersebut ingin diambil sesuai dengan tempo yang disepakati, ternyata tidak bisa.

Wiji mengalami hal ini pada September 2020 lalu.

Baca juga: Kisah Satu Keluarga Tak Bisa Ambil Simpanan di BMT: Uang Jutaan, Suruh Ambil Rp 200.000

Tak bisa diambil

Wiji Wiyanti dan suaminya menunjukkan surat dari BMT Taruna Sejahtera.KOMPAS.com/Dian Ade Permana Wiji Wiyanti dan suaminya menunjukkan surat dari BMT Taruna Sejahtera.

Dengan kesal, dia menceritakan bahwa uang depositonya tak bisa diambil.

Saat itu, dia diberitahu BMT tidak memiliki uang.

"Saya pernah saat akan mengambil uang, malah disuruh mengambil uang Rp 200.000 yang ada di kasir. Lha uang saya dan keluarga itu jutaan, kok disuruh ambil segitu," kata Wiji dengan kesal.

Hal yang serupa dialami pamannya. Padahal, uang tersebut dibutuhkan sekali.

Saat ini, pamannya sedang terkena stroke. Dia sangat membutuhkan uang itu untuk berobat.

"Paman saya itu menabung dari uang pensiunnya, dia mendapat Rp 95 juta, dan dimasukkan Rp 80 juta. Sekarang sakit stroke tapi uangnya tidak bisa keluar, padahal mau dipakai berobat," ungkapnya.

Baca juga: Tangisan Histeris Nasabah Tak Bisa Ambil Uang Tabungannya, Geruduk Kantor BMT Semarang

 

Dibuat geram

Ilustrasi emosishutterstock Ilustrasi emosi

Ketika ingin meminta pertanggungjawaban, Wiji malah dipingpong ke sana-ke mari.

Upayanya untuk bertemu CEO BMT Taruna Sejahtera Yahsun juga tak berhasil.

"Kami saat minta pertanggungjawaban malah dipingpong, kantor minta kami ke marketing, marketing menghilang dikontak tidak pernah respon," katanya.

Wiji bertambah geram ketika mengetahui marketing BMT masih melakukan penarikan uang terhadap nasabah pada Juli 2020.

Padahal, sebutnya, BMT Taruna Sejahtera mengalami kolaps sejak Maret 2020.

Baca juga: Senyum Mengembang di Wajah Isma, Dia dan Bayinya Akhirnya Bebas dari Penjara

Dilaporkan ke polisi

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Wiji menuturkan, dia tertarik menyimpan uangnya di BMT Taruna Sejahtera saat didatangi marketing bernama Sugirah.

Di tiga bulan pertama, ia selalu menerima uang bagi hasil. Dia mendapat Rp 850 ribu.

"Tapi kami tidak pernah ke kantor BMT, karena marketing yang mengantar jemput itu," paparnya.

Kasus ini sudah pernah dilaporkan ke Polres Semarang pada September 2020.

"Saat itu kami diminta untuk melengkapi berkas. Lalu kami mendapat surat dari BMT yang intinya uang nasabah akan dibayarkan pada Maret 2021," ucap Res Fobia selaku kuasa hukum Wiji, Sini, dan Wakimin.

Res Fobia yang waktu itu mendatangi BMT Taruna Sejahtera, mengaku malah sempat diminta menjualkan aset perusahaan tersebut yang berada di Semarang.

"Nah kan aneh, kami datang selaku kuasa hukum tapi malah diminta menjualkan. Mereka mengatakan, semua yang datang memang diminta menjualkan aset berupa tanah itu untuk membayar nasabah," bebernya.

Baca juga: Usai Di-DM Polisi Virtual, Pemuda Ini Ditangkap, Dinilai Bikin Komentar Negatif Soal Gibran

 

Kesulitan keuangan

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang

CEO BMT Taruna Sejahtera Yahsun menerangkan, saat ini pihaknya memang mengalami kesulitan keuangan.

"Sejak awal pandemi, kami mengalami masalah. Tapi tetap berkomitmen mengembalikan uang nasabah setelah aset tanah di Semarang laku dijual," paparnya.

Baca juga: “Pak, Bu, Silakan Berdoa agar Tidak Mati Lampu Lagi supaya Bisa Nonton Ikatan Cinta”

Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Polres Semarang untuk jaminan mengembalikan aset nasabah.

"Secepatnya, setelah aset laku nanti hak nasabah diberikan," ucap Yahsun.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com