Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembegalan Truk Diduga Polisi, Anggota DPRD, dan Petugas Dishub

Kompas.com - 16/03/2021, 14:11 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Sebuah truk pengangkut kompos dibegal di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung.

Kasus perampokan itu diduga melibatkan oknum polisi, anggota DPRD, hingga petugas Dinas Perhubungan.

Perampokan itu terjadi di Jalan Dr Sutami, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, tepatnya di depan gerbang masuk PT CJ Desa Sukanegara.

Truk dibegal pada 30 November 2020, sekitar pukul 14.15 WIB.

Baca juga: Buronan Perampokan Truk Kompos yang Melibatkan 2 Polisi Ditangkap

Kapolsek Tanjung Bintang AKP Talen Hapis mengatakan, kendaraan yang dirampas itu adalah truk pengangkut kompos yang dikendarai oleh Eko Susanto (25), warga Desa Lematang.

Menurut Eko, pelaku berjumlah sembilan orang.

“Modusnya, seolah truk itu bermasalah dengan leasing karena sudah menunggak angsuran selama tujuh bulan. Padahal, kenyataannya tidak ada masalah dengan pihak leasing,” kata Talen saat dihubungi, Selasa (16/3/2021).

Sembilan pelaku perampokan yang sudah berhasil diidentifikasi adalah GTT (45) dan FA (27), warga Desa Kaliasin.

Kemudian, Ipda YML dan Bripka HDR yang merupakan anggota polisi aktif di Polresta Bandar Lampung.

Kemudian HTM (50), seorang anggota DPRD Lampung Utara.

Kelima pelaku tersebut sudah ditangkap dan sedang menjalani proses pemeriksaan.

Baca juga: 2 Pelajar yang Terlibat Video Asusila Parakan 01 Mengalami Trauma

Sedangkan empat orang pelaku lain, yakni HEN (40), seorang mantan Brimob; dan EWN (35) yang merupakan petugas Dinas Perhubungan Bandar Lampung.

Kemudian AR (30) dan SAL (45), warga Tegineneng yang menjadi perantara penjualan.

“Empat pelaku yang masih DPO ini dalam pengejaran,” kata Talen.

 

Truk dijual ke anggota DPRD

Kronologi perampokan itu berawal saat korban melintas di lokasi kejadian sambil mengendarai truk pengangkut kompos itu. Pada saat itu, korban sedang bersama anak bosnya, MRC (10).

Kemudian, Ipda YML, Bripka HDR, dan GTT alias Yanto yang mengendarai minibus mencegat korban dan mengatakan bahwa truk itu bermasalah dengan pihak leasing.

Pelaku GTT langsung membawa truk itu.

Sedangkan korban dan MRC dipindahkan ke mobil Xenia dan diturunkan di depan PT Garuda Food, sekitar 5 kilometer dari lokasi perampokan.

Usai menurunkan korban, YML dan HDR menuju rumah GTT.

Di rumah itu sudah ada HEN dan FA. Kelimanya menyepakati akan menjual truk itu di daerah Lampung Utara.

Keesokan harinya, EWN datang ke rumah GTT dan mengatakan ingin membantu menjual truk hasil membegal itu.

Dalam perjalanan menuju Lampung Utara, keenam pelaku ini singgah di Desa Masgar, Tegineneng, untuk bertemu SAL dan AR yang menjadi perantara.

Begitu sampai di Lampung Utara, kedelapan pelaku bertemu dengan HTM di lapak jual beli singkong di Desa Pekurun.

Dari negosiasi, disepakati truk itu dijual seharga Rp 42,5 juta, dengan pembayaran tunai Rp 5 juta dan sisanya Rp 37,5 juta ditransfer ke rekening EWN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com