Dia mengatakan solusi penanggulangan khusus di Kodam III dan sekitarnya akan dibuat kolam regulasi sebesar 50 hektar yang berlokasi di Kabupaten Maros.
“Kami sudah sepakat. Langkah awal paling cepat memperdalam dan tetap kordinasi balai. Untuk penanggulangan banjir di Antang itu kami akan membuat kanal. Tapi langkah awal juga kita mau buat garis air kordinasi camat dan perumahan-perumahan di sekitarnya. Di Pa’ccerakkang itu disebabkan dangkalnya Sungai Biring Je’ne yang biasa juga disebut dengan sungai Bangkala,” beber Danny saat dihubungi, Senin.
Tak sampai di situ, Danny juga menyebutkan akan membuat tim penanggulangan banjir yang tersusun dari pihak Pemerintah Kota Makassar, Balai Besar Sungai Je’neberang dan Pihak Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Desa di Padang Lawas, 9 Bangunan Rusak Parah, Puluhan Warga Mengungsi
Sementara itu, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Adenan mengaku tengah berupaya penanganan banjir dengan kembali membersihkan tanaman liar, sekaligus melakukan penggalian untuk menormalkan arus sungai.
“Tadi alat kita sudah mulai bekerja. Insya Allah target kita satu bulan untuk membersihkan ruas yang sudah kita tentukan. Ada beberapa bangunan yang menghambat aliran dan kita sudah minta aparat pemerintah setempat untuk membantu mengaturnya. Pembersihan arus sungai yang dikerjakan kali ini, adalah pengerjaan sisi lain jembatan Daya dari sisi lainnya yang sebelumnya sudah dikerjakan pada bulan lalu,” tambah Adenan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.