Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMP Dimarahi Perangkat Desa gara-gara Unggah Video Jalan Rusak, Ini Ceritanya

Kompas.com - 13/03/2021, 12:21 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan seorang guru di Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dimarahi perangkat desa viral di media sosial.

Guru yang dimarahi perangkat desa tersebut diketahui bernama Eko yang mengajar di SMPN 1 Cijalingan.

Adapun penyebabnya, karena perangkat desa tersebut tersinggung setelah video yang memperlihatkan jalan rusak di desanya viral di media sosial setelah diunggah sang guru.

"Apa maksudnya itu? ini dipostingnya di facebook lagi bukan di status WA, facebook itu sedunia," kata perangkat desa dalam video tersebut.

Baca juga: Setelah Video Jalan Rusak dan Marah-marah Viral, Guru Eko dan Perangkat Desa Akhirnya Berdamai

Saat dikonfirmasi, Eko membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/3/2021).

Ia tak menyangka gara-gara videonya itu justru berujung dengan kemarahan oknum aparat Desa Cijalingan.

"Itu foto jalan diupload di Facebook. Pokoknya intinya postingan saya dianggap merugikan, bagi perangkat (desa) mungkin," jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Cijalingan, Didin Jamaludin juga membenarkannya.

Penyebabnya, karena aparat desanya tersinggung dengan video jalan rusak yang diupload guru tersebut di media sosialnya karena dianggap tidak etis.

Baca juga: Ironis, Dana Bantuan Covid-19 Dikorupsi Kades untuk Judi dan Foya-foya, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Saat mendatangi guru tersebut, selain aparat desa juga ada BPD, LPMD, dan Karang Taruna.

"Mungkin menurut rekan-rekan perangkat desa, postingan itu tidak etis dan tidak elok untuk diposting, apalagi oleh seorang guru," jelasnya.

"Harusnya bisa dengan cara meminta klarifikasi atau tabayyun. Ini kan tidak ada. Saya dinamikanya tidak tahu, karena tidak hadir. Adapun sempat terjadi perdebatan, saya yakin itu adalah spontanitas, tidak ada unsur niat atau kesengajaan," sambung Didin.

Berakhir damai

Kasus perangkat desa memarahi guru gara-gara unggah video jalan rusak tersebut berakhir damai.

Camat Cicantayan Kabupaten Sukabumi Sendi Apriadi mengatakan, proses mediasi itu dilakukan di salah satu ruangan hotel di Kecamatan Cicantayan, Jumat (12/3/2021).

Dalam mediasi tersebut kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.

"Kades dan guru tersebut sudah membuat penjelasanya kepada semua pihak dan keduanya menganggap persoalan tersebut selesai dan berdamai serta saling memaafkan," ucapnya dilansir dari TribunJabar, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Tak Terima Ibunya Dicekik dan Hendak Ditusuk, Seorang Adik Pukul Kakak Kandung hingga Tewas

Sementara itu, Eko membenarkannya. Masalah itu sekarang sudah selesai dan berharap tidak diperpanjang lagi.

"Bagi saya sudah beres. Nanti saya akan berusaha membicarakan dengan (rekan-rekan) biar masalah ini jangan diperpanjang lagi. Sebab yang dipermasalahkan cuma postingan saja bukan yang lain-lain," jelasnya.

Sedangkan Kepala Desa Cijalingan Didin Jamaludin juga meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan spontanitas yang dilakukan aparat desanya.

"Alhamdulillah semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. Kita tetap jaga kekeluargaan dan persaudaraan," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Posting Jalan Rusak, Pak Guru di Sukabumi Malah Dimarahi sampai Ditunjuk-tunjuk oleh Perangkat Desa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com