SUMEDANG, KOMPAS.com - Sebanyak 22 pasien korban kecelakaan bus maut di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih dirawat intensif di RSUD Sumedang hingga Jumat (12/3/2021).
Pada umumnya, kondisi korban sudah berangsur pulih dan membaik. Hanya saja, masih ada dua korban yang kondisinya masih belum stabil dan dirawat intensif di ruang ICU.
Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, dari total 65 korban kecelakaan tersebut, saat ini tinggal 22 orang yang masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sumedang.
Diketahui, sebanyak 29 orang tewas dalam kecelakaan Bus Sri Padma Kencana asal Subang tersebut.
Sebelumnya, 29 korban diinentifikasi di RSUD Sumedang.
Setelah teridentifikasi, seluruh korban jiwa diserahtetimakan kepada Pemkab Subang.
Sedangkan 36 korban dengan kondisi luka ringan dan luka berat dirawat intensif di RSUD Sumedang.
"Dari total tersebut, saat ini masih ada dua orang yang dirawat di ICU, tiga orang di HCU, 15 orang di ruangan umum, dan masih ada dua orang yang dirawat di ruang emergency, sisanya sudah pulang ke Subang," ujar Dahlan kepada Kompas.com di RSUD Sumedang, Jumat siang.
Baca juga: DPRD Soroti Minimnya Rambu dan PJU di Lokasi Kecelakaan Bus di Sumedang
Dahlan menuturkan, pasien yang telah dibawa pulang karena kondisinya membaik.
"Yang sudah pulang ada yang sudah mendapat rekomendasi dari dokter ada juga pasien yang pulang atas permintaan keluarga," tutur Dahlan.
Dahlan menyebutkan, dari total 22 pasien yang masih dirawat intensif di RSUD Sumedang, sebanyak dua pasien saat ini kondisinya masih labil.
"Kondisi pasien pada umumnya berangsur membaik, hanya ada dua orang yang saat ini kondisinya masih belum stabil," sebut Dahlan.
Baca juga: Bangkai Bus yang Alami Kecelakaan di Sumedang Diangkat dari Jurang, Polisi: Tim Ekstra Hati-hati
Sementara itu, salah seorang korban, Arif (22), mengaku kondisinya saat ini sudah mulai membaik, meski mengalami luka akibat benturan pada bagian kepala dan harus menjalani operasi dalam waktu.
"Alhamdulillah sudah mulai membaik," ujar Arif, guru honorer di SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang ini.
Arif menuturkan, ia sempat tidak sadarkan diri saat bus meluncur ke jurang di lokasi kejadian.
"Saat itu, saya duduk di kursi belakang, saya dalam kondisi sadar (Tidak tidur), tapi inget-inget, saya sudah berada di sungai. Gak inget apa-apa, gak ada firasat juga sebelumnya," kata Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.